HEADLINE

Kalbar Hanya Anggarkan 2 Miliar untuk Karhutla

Kalbar Hanya Anggarkan 2 Miliar untuk Karhutla
Ilustrasi: Karhutla di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Minggu (20/9). (Foto: Antara)

KBR, Pontianak- Tahun 2016 jumlah anggaran penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Kalimantan Barat sebesar 2 miliar lebih, dinilai jauh dari kebutuhan yang ada. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat, TTA Nyarong, mengatakan, anggaran   itu merupakan total anggaran penanggulangan karhutla yang ada di sejumlah satuan kerja perangkat kerja (SKPD) terkait.

Selain alam penganggaran, penanganan karhutla juha tidak diikuti dengan prioritas bagi program pencegahan. TTA Nyarong  menilai terjadi kesalahan sistem penganggaran pada sejumlah SKPD. Seharusnya besaran anggaran bagi program pencegahan mengalami peningkatan. Tujuannya a memperkecil peluang terjadinya karhutla seperti tahun 2015 hingga memaksa pemerintah untuk menetapkan status “siaga darurat penanganan bencana asal akibat karhutla”.


“Contohnya di TNI/Polri, dinas pertanian itu tidak ada. Di BPBD pun tidak ada terkecuali untuk dana kontijensi membuat peraturan kebakaran hutan dan lahan. Tetapi, tidak untuk patroli dan tidak untuk mengejar hotspot. Tugas pokok dan fungsinya ada di dinas kehutanan. Tetapi, pendanaannya sangat minim di mana APBN nya hanya 400 juta lebih dan APBD nya tidak sampai 2 miliar itupun untuk monitoring se Kalimantan Barat,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat, TTA Nyarong kepada KBR di Pontianak, Senin (11/04).

 

TTA Nyarong   telah mengajukan kebutuhan anggaran sebesar 161 miliar rupiah, bagi penanggulangan karhutla tahun 2016 di provinsi ini. Salah satu kebutuhan dalam pengajuan tersebut diprioritaskan bagi sarana dan prasarana tim patroli, seperti pakaian hingga kacamata anti api yang digunakan saat memadamkan api.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat, TTA Nyarong  menjelaskan dalam pengajuan tersebut juga mencakup  jumlah personil yang dibutuhkan sebagai tim patroli gabungan pencegahan dan penanganan karhutla, yang mencapai 7500 orang. Tim terdiri atas TNI, Polri, serta kelompok masyarakat. Tim patroli gabungan pencegahan dan penanganan karhutla  nantinya akan ditempatkan di sekira 196 desa yang tersebar di 14 kabupaten/kota di Kalimantan Barat yang berpotensi terjadinya karhutla pada lahan gambut.


Tahun 2015 lalu kasus karhutla menjadi  bencana nasional. Pemerintah melalui badan nasional penanggulangan bencana (BNPB) mengeluarkan anggaran setidaknya hingga 200 miliar rupiah lebih bagi penanganannya. Di Kalimantan Barat  setidaknya 74 ribu hektar lahan gambut   terbakar pada tahun lalu.


Editor: Rony Sitanggang

  • anggaran karhutla kalbar
  • Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat
  • TTA Nyarong
  • tim patroli karhutla
  • lahan gambut

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!