HEADLINE

Istana, Katebelece Kemenpan RB Tak Etis

""Tentu itu tidak elok. Ini kalau itu perintahnya MenPANRB, tentu bertabrakan dengan apa yang selama ini dijalankan Presiden."

Istana, Katebelece Kemenpan RB Tak Etis

KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo telah menerima kabar terkait surat permohonan fasilitasi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi kepada kolega Menteri Yuddy Chrisnandi yang akan berkunjung ke Sydney, Australia. Juru bicara Presiden Jokowi, Johan Budi mengatakan, apabila benar, maka tindakan tersebut sangat tidak etis dan bertentangan dengan visi Presiden.

Namun, Johan tidak bisa memastikan apakah Presiden bakal memanggil Menteri Yuddy  untuk meminta klarifikasi.

"Tentu itu tidak elok. Ini kalau itu perintahnya MenPANRB, tentu bertabrakan dengan apa yang selama ini dijalankan Presiden. Tapi ini kan belum tentu perintah dari MenpanRB, bisa juga staf yang dia tidak tahu. Ini yang mungkin Presiden perlu dapat penjelasan secara sebenarnya seperti apa," kata Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi di kompleks Istana, Jumat (1/4).


Sebelumnya, beredar surat dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB), yang meminta Sekretaris Jendral Kementerian Luar negeri memfasilitasi akomodasi dan transportasi bagi anggota DPRD DKI Jakarta Wahyu Dewanto berkunjung ke Sydney, Australia bersama keluarga. Dalam surat itu Wahyu disebut sebagai kolega Menteri PAN RB Yuddy Chrisnandi.


Surat itu ditandatangani oleh Sekretaris Kementerian PAN RB, Dwi Wahyu Atmaji, tanggal 22 Maret 2016. Menpan RB meminta  fasilitas bagi temannya itu  untuk kunjungan pada 24 Maret hingga 2 April 2016, bersama keluarganya. Menteri Yuddy mengakui Wahyu adalah temannya di partai Hanura


Kementerian PANRB mengakui telah mengirimkan surat tersebut, namun membantah   surat tersebut dibuat atas permintaan Menteri Yudddy.

  • Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi
  • katebelece
  • Johan Budi juru bicara Presiden Jokowi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!