HEADLINE

Puskesmas Pedalaman Disiapkan Bisa Deteksi Dini Kanker Serviks

"Upaya ini dilakukan karena kasus kanker serviks di Provinsi Kalimantan Barat cukup mengkhawatirkan. Setidaknya sebanyak 122 perempuan dinyatakan sebagai suspect kanker serviks. "

kanker
Seorang Bidan memberikan penyuluhan tentang bahaya Kanker Leher Rahim atau Kanker Serviks kepada para wanita yang sudah menikah, di Graha Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kalbar, di Pontianak, S

KBR, Pontianak – Puskesmas di wilayah perbatasan Kalimantan Barat, ditargetkan akan menyediakan fasilitas untuk mendeteksi dini kanker serviks.

Upaya ini dilakukan karena kasus kanker serviks di Provinsi Kalimantan Barat cukup mengkhawatirkan. Setidaknya sebanyak 122 perempuan dinyatakan sebagai suspect kanker serviks.


Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dalam waktu dekat akan menyusun berbagai pelatihan untuk tenaga medis puskesmas terkait penanganan kasus kanker yang menyerang kaum perempuan itu.


Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Andi Jap, nantinya, pemeriksaan dini itu akan menggunakan metode inspeksi visual dengan asam asetat (iva).


“Bahwa, kanker servikspun yang mematikan kalau kita ketemukan dalam stadium dini itu bisa ditangani. Puskesmas perbatasan nanti akan kita latih, supaya bisa lakukan itu. Kalau Putusibau (kabupaten Kapuas Hulu) sudah bisa lakukan itu. Karena, waktu kunjungan Ibu Menteri Kesehatan (Nila F Moeloek ) kita juga langsung tinjau puskesmas pada saat mereka melakukan IVA. Jadi, nanti salah satunya puskesmas perbatasan akan kita latih untuk bisa melakukan deteksi dini,” ujar Andi Jap kepada KBR di Pontianak, Jumat (24/4/2015).


Sementara, Ketua tim penggerak PKK Kalimantan Barat, Frederika Cornelis mengatakan, mengimbau bagi para kaum perempuan untuk memiliki kesadaran dini memeriksakan diri menggunakan metode IVA. Pihaknya, kata dia, kini juga gencar menyosialisasikan soal bahayanya kanker serviks.


Editor: Anto Sidharta

 

  • Kanker serviks

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!