HEADLINE

Persebaya Tetap Ngotot Tampil di ISL 2015

"Menurut CEO Persebaya Surabaya I Gede Widiade, BOPI tidak memiliki wewenang untuk melarang klub sepak bola dalam kepesertaan ISL."

Persebaya Tetap Ngotot Tampil di ISL 2015
Sejumlah pesepak bola Persebaya Surabaya melakukan latihan malam di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jawa Timur, Kamis (2/4). (foto: Antara)

KBR, Jakarta- Kesebelasan Persebaya Surabaya bakal tetap ikut bermain dalam pertandingan Liga Super Indonesia ISL. Mereka tidak akan menggubris keputusan BOPI yang menyatakan klub  tidak lolos verifikasi ISL 2015. 

Menurut CEO Persebaya Surabaya I Gede Widiade, BOPI tidak memiliki wewenang untuk melarang klub sepak bola dalam kepesertaan ISL. Kata dia, Persebaya sudah memenuhi semua persyaratan administrasi dan menyelesaikan dualisme kepengurusan.

"Jadi, saya juga sudah mendapatkan rekomendasi dari liga untuk mengikuti kompetisi seperti biasanya, dan persiapan kita sudah matang. Jadi, kalau BOPI tidak mengizinkan kami untuk ikut memang kami sudah memprediksi dari awal,” kata I Gede Widiade kepada KBR, Jumat (3/4/2015).

“Kami menilai BOPI tidak punya legitimasi dan kredibilitas untuk menilai sebuah klub. Kami tidak mau mengecewakan masyarakat.” 

Dia menambahkan, timnya telah mempersiapkan para pemain serta sudah mengantongi izin dari KONI maupun izin penggunaan lapangan dari walikota. Selain itu, Persebaya Surabaya juga mengklaim aparat kepolisian dan personil Angkatan Darat sudah siap mengamankan pertandingan. 

Sebelumnya, Badan Olahraga Profesional Indonesia BOPI mencoret dua klub sepakbola dari kepesertaan ISL yakni klub Arema Cronus dan Persebaya Surabaya. BOPI tidak meloloskan kedua klub tersebut dalam verifikasi ISL 2015 karena memiliki kepemilikan ganda. Misalnya saja, klub Persebaya pecah kepengurusan menjadi Persebaya Surabaya dan Persebaya 1927 yang sebelumnya bermain di kompetisi IPL.

Editor: Antonius Eko 

 

  • Persebaya
  • Liga Super Indonesia

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!