HEADLINE

Pemkab Kobar Tuding Perusahaan Ekspedisi Rusak Jalan Kota

"Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Kobar mendesak perusahaan ekspedisi membuat gudang di dekat Pelabuhan Panglima Utar, Kumai. "

Ekspedisi
Truk fuso bermuatan besi yang merusak Jalan Abdul Ancis, Pangkalan Bun. Dishubkominfo meminta perusahaan ekspedisi untuk membuat gudang di dekat Pelabuhan Panglima Utar, Kumai. Foto: Alex Gunawan

KBR, Pangkalan Bun – Keberadaan gudang perusahaan ekspedisi pengiriman barang di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Barat, mengundang kritik pejabat setempat.

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Kobar mendesak perusahaan ekspedisi membuat gudang di dekat Pelabuhan Panglima Utar, Kumai. Pasalnya, dengan posisi gudang di Pangkalan Bun, banyak truk fuso berukuran besar yang masuk ke dalam Kota Pangkalan Bun.


Menurut Kepala Dishubkominfo, Kabupaten Kobar, Petrus Rinda, akibat masuknya truk fuso ini banyak merusak infrastruktur dalam kota. Selain itu, ukuran kendaraan yang besar banyak menyebabkan kecelakaan. Terakhir, kecelakaan menyebabkan pasangan suami istri guru meninggal dunia di Jalan Pasir Panjang arah ke Pelabuhan Panglima Utar.


"Kemarin kan sempat celaka, ada kecelakaan itu, jadi fuso yang besar-besar itu, jadi untuk mengantisipasi ke depannya takut masyarakat ini kan namanya sekarang lagi ramai-ramainya hukum rimba kan (main hakim sendiri), jadi disepakati jangan sampai terjadi lagi, sopirnya hati-hati, kalau kita sih maunya standar saja jangan ditambah-tambahi," kata Petrus kepada KBR, Jumat (24/4/2015).


Menurut Petrus, apabila perusahaan ekspedisi membangun gudang dekat pelabuhan akan berdampak positif juga bagi perekonomian masyarakat Kumai. Sebab bisa memberikan peluang usaha bagi warga sekitar seperti bongkar muat barang, usaha warung makan dan beberapa usaha lainnya.


Editor: Anto Sidharta 

  • KObar
  • perusahaan ekspedisi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!