HEADLINE

Pemerintah Skeptis Karni Lolos dari Hukuman Mati

"Dirjen Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, bantuan hukum telah maksimal diberikan. Namun berdasarkan rekam persidangan, Karni mengakui pembunuhan tersebut. "

Nurika Manan

Pemerintah Skeptis Karni Lolos dari Hukuman Mati
ilustrasi

KBR, Jakarta – Pemerintah ragu meminta keringanan hukuman terkait kasus dugaan pembunuhan yang menimpa buruh migran asal Brebes, Karni. Setelah Siti Zaenab, Karni adalah buruh migran di Arab Saudi yang akan segera dieksekusi mati. 

Dirjen Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, bantuan hukum telah maksimal diberikan. Namun berdasarkan rekam persidangan, Karni mengakui pembunuhan tersebut. Jadi, kata dia, pemerintah sudah tak punya dasar lagi untuk mengajukan keringanan hukum atas kasus tersebut.

“Pembunuhannya ini sangat keji dan yang dibunuh anak 4 tahun. Dan akibat pembunuhan itu, ayahnya tergesa-gesa dari kantor menuju ke rumah dan kecelakaan di tengah jalan, yang kemudian mengakibatkan tewas lagi 2 orang,” kata Iqbal kepada KBR, Kamis (16/4/2015). 

“Di dalam record persidangan, Karni sendiri mengakui bahwa hubungannya dengan majikan sangat baik. Jadi tidak ada lagi alasan yang bisa kami gunakan untuk menjustifikasi, memintakan keringanan atas kasus ini.” 

“Sudah kami berikan pengacara juga, pemerintah menyebut skeptis (akan kasus ini) karena dari pihak Karni itu selama persidangan itu berubah-ubah ceritanya. Tapi satu yang pasti bahwa dia mengakui sepenuhnya bahwa dia melakukan pembunuhan itu.” 

Lalu Muhammad Iqbal menambahkan, selain bantuan hukum, pemerintah juga sudah berupaya meminta pengampunan pihak keluarga. 

Usai Siti Zainab, buruh migran lainnya di Arab Saudi yang akan segera dieksekusi mati adalah Karni. Serupa dengan nasib Zainab, keluarga korban juga bersikukuh menolak memberikan maaf bagi TKI asal Brebes, Jawa Tengah itu. Sementara menurut data Kementerian Luar Negeri terdapat 228 WNI yang terancam hukuman mati. Sebanyak 37 di antaranya adalah TKI di Arab Saudi.

Editot: Antonius Eko 

 

  • TKI
  • Arab Saudi
  • siti zaenab
  • karni

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!