HEADLINE

Kritik PBB, Jokowi Tidak Berniat Bentuk Poros Dunia Baru

"Menurut Dirjen Asia Pasifik Kementerian Luar Negeri, Yuri Oktavian, politik luar negeri Indonesia bebas aktif dan konstruktif. "

Ninik Yuniati

Jokowi
Foto: Antara

KBR, Jakarta - Pemerintah Indonesia membantah upaya pembentukan poros dunia baru dalam Konferensi Asia Afrika. Ini menyusul pidato Presiden Joko Widodo Rabu (22/4/2015) kemarin yang mengkritik Dana Moneter Internasional  (International Monetary Fund (IMF) , Bank Pembangunan Asia  (Asian Development Bank/ADB), dan Bank Dunia.

Menurut Dirjen Asia Pasifik Kementerian Luar Negeri, Yuri Oktavian, politik luar negeri Indonesia bebas aktif dan konstruktif. Kata dia, Indonesia justru mendorong kemitraan yang harmonis antarnegara.


"Foreign policy (kebijakan luar negeri) kita tidak poros-porosan. Foreign policy kita itu konstruktif, positif, bebas aktif, nggak poros-porosan. Kita justru mengingatkan bahwa hubungan kerja sama antara negara besar itu akan punya dampak besar. Sehingga kita dorong mereka lebih harmonis. Jadi kita pertama tidak poros-porosan, kita konstruktif, kita terus mendorong hubungan erat antara semua negara, khususnya negara-negara besar," kata Yuri Oktavian di Media Center, KAA, di JCC Senayan, (23/4/2015).


Yuri Oktavian menambahkan, pihaknya juga meminta pidato Presiden Joko Widodo tentang reformasi PBB juga jangan disalahpahami. Kata dia, Presiden Jokowi bermaksud menyerukan kepada negara se-Asia Afrika agar satu suara mendorong reformasi dalam tubuh PBB. Menurutnya, sebagai lembaga dunia, PBB tetap memegang peran penting.


"Ketika direformasi, suara dan posisi negara-negara berkembang Asia Afrika dan lainnya, harus lebih dicerminkan. Dan ini kan 70 tahun PBB, kesamaan posisi yang dicapai di Jakarta itu akan menjadikan political parner yang kuat ketika dibahas di DK PBB tahun ini. Artinya untuk mem-promote, memastikan bahwa reformasi PBB akan memberikan tempat lebih baik kepada negara-negara Asia Afrika," lanjut Yuri.


Editor: Anto Sidharta 

  • Jokowi
  • konferensi asia afrika

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!