HEADLINE

Koperasi di Kupang Bakal Pakai Sistem ATM

Ilustrasi: Antara

KBR, Kupang – Koperasi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) bakal menggunakan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dalam melayani anggotanya.


Menurut Kepala Divisi Informasi dan Teknologi Koperasi Kredit Swastisari Kupang, Daniel Tapo Bali, pihaknya akan menerapkan sistem online dan ATM serta transaksi seperti di toko atau mall.


"Di Swastisari gunakan siskopdit (sistim koperasi kredit) online dan ATM. Sementara ini, tim dari inkopdit (induk koperasi kredit) sedang merancang programnya. Selain ATM itu juga teknologi yang sudah dikembangkan yaitu adalah transaksi di toko-toko atau di mal-mal itu, nanti sistem kami juga sudah ada. Bulan lalu ada pelatihan di Puskopdit itu mereka sudah demo mesinnya," kata Daniel Tapo Bali di Kupang, Rabu (1/4/2015).


Ia menambahkan, pihaknya sudah coba transaksi setor maupun penarikan menggunakan ATM berjalan.


“Kalau ATM yang besar itukan dia hanya di tempat. Tapi kalau ini yang kecil kita bisa pakai jalan ke mana-mana, bisa anggota mau setor atau mau tarik Sibuhari (simpanan bunga harian) bisa melalui mesin itu,” ujarnya.


Daniel menambahkan, akan dikembangkan teknologi mobile seperti yang diterapkan perbankan. Dia mengatakan siskopdit online ini untuk membantu mendekatkan pelayanan kepada anggota yang terus bertambah dan tersebar di berbagai daerah di NTT.


Jumlah anggota Kopdit Swastisari  saat ini sudah lebih dari 10 ribu anggota yang tersebar di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Flores Timur dan Lembata. Tahun 2015 ini Kopdit Swastisari akan buka di Kabupaten Malaka, Belu, Sumba Timur dan Sumba Barat. Aset Kopdit Swastisari lebih dari Rp100 miliar dengan sisa hasil usaha tahun 2014  hampir Rp500 juta.


Editor: Anto Sidharta 

  • Koperasi
  • kupang

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!