HEADLINE

Kemenlu Lobi Ulama dan Kepala Sekolah Agar WNI Mau Pulang

"Armanatha menambahkan, staf KBRI dan diplomat yang ada di Ibu Kota Yaman, Sanaa termasuk yang terluka karena serangan bom, kemarin sudah bisa dievakuasi menuju Kota Hudaida."

Khusnul Khotimah

Yaman
Seorang polisi menyeberang sebuah jalan yang dipenuhi puing-puing akibat serangan udara di dekat pangkalan rudal Scud di Sanaa, Yaman, Senin (20/4). Serangan udara yang menyasar sebuah pangkalan rudal

KBR, Jakarta – Berbagai cara dilakukan Kementerian Luar Negeri agar WNI di Yaman yang menolak dievakusi bersedia untuk keluar dari Yaman.

Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Armanatha Nasir, pendekatan dilakukan kepada ulama dan juga kepala sekolah di sana untuk meyakinkan WNI agar mau dipulangkan.


Meski begitu, hingga kini sebagian besar WNI atau hampir 2.000 orang sudah tiba di Indonesia.


“Hampir sebagian besar WNI sudah keluar dari Yaman. Angkanya di bawah 1.000 orang. WNI paling banyak ada di Hadramaut, Tarim dan Mukalla. Saat ini ada sekira 37 WNI dari Sanaa yang sekarang sedang berangkat menuju ke Hudaida,” kata Juru bicara Kemenlu Armanatha Nasir di Jakarta, Selasa (21/4/2015).


Armanatha menambahkan, staf KBRI dan diplomat yang ada di Ibu Kota Yaman, Sanaa termasuk yang terluka karena serangan bom, kemarin sudah bisa dievakuasi menuju Kota Hudaida.


Hari ini, pasukan koalisi Arab Saudi bakal meningkatkan serangan terutama ke Sanaa untuk menggempur kelompok milisi Houthi. Karena itu, Kemenlu mengimbau WNI di Yaman segera meninggalkan Yaman, karena situasi keamanan di sana tak bisa diprediksi.


Editor: Anto Sidharta 

  • yaman
  • wni

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!