HEADLINE

Jelang Paskah, Seribuan Personel Polisi Amankan Gereja

"Menurut Kepala Bagian Operasional Polrestabes Surabaya, AKBP Raydian, pihaknya telah melakukan sterilisasi ke sejumlah gereja. "

Aparat kepolisian Surabaya menyisir altar gereja jelang misa berlangsung. Foto: Eko Widodo
Aparat kepolisian Surabaya menyisir altar gereja jelang misa berlangsung. Foto: Eko Widodo

KBR, Surabaya – Jelang perayaan Paskah, Kepolisian Surabaya, Jawa Timur, melakukan sterilisasi gereja. Sterilisasi dilakukan terutama terhadap gereja-gereja dengan jumlah jemaat yang cukup banyak.

Menurut Kepala Bagian Operasional Polrestabes Surabaya, AKBP Raydian, pihaknya telah melakukan sterilisasi ke sejumlah gereja seperti Gereja Katolik Paroki Kelahiran Santa Perawan Maria Jalan Kepanjen, Gereja Hati Kudus di Jalan Polisi Istimewa, Roh Kudus Jalan Ngurah Rai, Yakobus Jalan Citraland, Sakramen Jalan Pagesangan, Redeptor Mundi Jalan Dukuh Kupang, Kristus Raja Jalan Sudirman, Bethany Jalan Nginden, Gloria Jalan Pacar, dan Maranatha Jalan Yos Sudarso.


Dalam sterilisasi ini, selain menggunakan alat pendeteksi, petugas juga mengerahkan anjing pelacak. Jumlah petugas yang akan dikerahkan sebanyak 800 personel dari Polrestabes Surabaya, ditambah 380 personel dari Polda Jatim. Sehingga total 1.180 personel, untuk melakukan pengamanan di 300 gereja yang tersebar disejumlah wilayah.


“Seluruhnya kita laksanakan sterilisasi minimal 3 jam sebelum pelaksanaan Misa, baik dari Brimob Gegana, K9, maupun secara manual tergantung kerawanan masing - masing,” jelas AKBP Raydian kepada KBR, Kamis (2/4/2015).


Untuk pengamanan, 35 personel menjaga gereja besar dan 10 personel menjaga gereja kecil. Ribuan personel itu akan disebar ke gereja di wilayah hukum polrestabes Surabaya selamaPaskah dan hari libur. Untuk gereja besar, kata Raydian, penempatan personelnya lebih banyak.


Editor: Anto Sidharta 

  • paskah
  • Gereja
  • surabaya
  • Toleransi
  • petatoleransi_10Jawa Timur_biru

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!