HEADLINE

Indonesia Minta Jeda Kemanusiaan di Yaman

Rio Tuasikal

Indonesia Minta Jeda Kemanusiaan di Yaman
Konflik Yaman (Foto: Antara)

KBR, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB memberlakukan jeda kemanusiaan di Yaman. Jeda kemanusiaan bertujuan untuk menunda serangan agar ada waktu evakuasi warga sipil.

Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Muhammad Iqbal, mengatakan Menlu Retno Marsoedi sudah menelepon KBRI di New York untuk mengusulkan hal ini ke Kantor PBB. Iqbal yakin negara-negara lain akan mendukung usul ini karena mereka juga ingin memulangkan warga negaranya.

"Dewan Keamanan punya hak memaksakan jeda kemanusiaan itu," ujar Iqbal kepada KBR, Minggu (5/4/2015) malam.

"Kalau ini nanti disetujui Dewan Keamanan, nanti akan ada waktu di mana semua pihak tidak boleh melakukan serangan. Guna memberikan kesempatan untuk evakuasi warga negara asing di Yaman," jelasnya.

Iqbal menjelaskan, situasi di Yaman sangat buruk sampai-sampai Palang Merah Internasional pun tidak bisa masuk. Palang Merah juga perlu jeda kemanusiaan untuk menolong para korban.

Pemerintah Indonesia terus memulangkan WNI dari Yaman. Minggu (5/4/2015) ini, Indonesia memulangkan 110 dari negara timur tengah itu.

Editor : Rio Tuasikal

 

  • agama
  • Islam
  • Yaman
  • Konflik
  • Perang
  • WNI

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!