HEADLINE

Harga BBM Naik Turun, Organda Banyuwangi Bingung

"Ketua Organda Banyuwangi, Fafan Luika mengatakan, naik turunnya harga BBM tersebut membuat tarif angkot di Banyuwangi tidak menentu."

HERMAWAN ARIFIANTO

Angkot
Ilustrasi: Antara

KBR, Banyuwangi - Organisasi Angkatan Darat Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengaku bingung menentukan tarif angkutan menyusul naik-turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) saat ini.

Ketua Organda Banyuwangi, Fafan Luika mengatakan, naik turunnya harga BBM tersebut membuat tarif angkot di Banyuwangi tidak menentu. Kata dia, ada anggkutan kota yang sudah menaikan tarif secara sepihak, ada juga yang tidak menaikan tarif.


Kata Fafan, setidaknya pemerintah melakukan evaluasi kenaikan BBM itu minimal 1 tahun sekali. Karena jika harga BBM naik turun, akan membuat payung hukum tentang tarif angkutan darat berubah ubah dan menjadi kendala. Kata dia, Organda merasa kebijakan kenaikan BBM tidak jelas dan tidak efektif.


“Kacau ini, kacaunya karena tidak menentunya ketentuan perekonomian ini. Kita menaikan ada patokan jadi naik turun-naik turun kan susah banget. Dimana setiap satu minggu naik, terus turun lagi kita kan membingungkan juga dari pihak angkutan. Tidak hanya angkot saja untuk truk, bus kalau bus sudah dipatok kalau truk ini yang naik turun ini yang susah kebutuhan barang juga termasuk angkot,” kata Fafan Luika, Rabu (8/4/2015).


Sebelumnya, sejak Sabtu 28 Maret 2015 pemerintah menaikkan harga BBM sebesar Rp500 per liter. Harga premium naik dari Rp6.900 menjadi Rp7.400 per liter dan solar naik dari Rp6.400 menjadi Rp6.900 per liter.


Editor: Anto Sidharta

 

  • organda
  • tarif angkot

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!