HEADLINE

Genjot Pariwisata, Jokowi Undang Bos Maskapai Penerbangan

"Presiden Joko Widodo Kamis sore ini (2/4/2015) menggelar rapat bersama sejumlah pemilik maskapai penerbangan di Indonesia. "

Aisyah Khairunnisa

Presiden Jokowi. Foto: Antara

KBR, Jakarta – Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut bahwa akses penerbangan ke daerah-daerah di Indonesia masih sulit dicapai oleh wisatawan. Padahal Indonesia menargetkan per tahunnya kedatangan wisatawan mancanegara mencapai 20 juta orang.

Untuk mengatasi itu, Presiden Joko Widodo Kamis sore ini (2/4/2015) menggelar rapat bersama sejumlah pemilik maskapai penerbangan di Indonesia. Mereka adalah Pemilik Lion Group Rusdi Kirana, Direktur Garuda Indonesia Arif Wibowo, dan bos Air Asia Tony Fernandez.


Kata Arief Yahya, ketiga maskapai ini berkomitmen untuk membuka rute-rute baru, terutama penerbangan dari luar negeri ke Indonesia.


“Itu akan dipermudah (buka rute). Jadi itulah yang akan dilakukan di semua destinasi wisata kita, kalau tidak akan sulit. Contoh, kita mengharapkan dari Singapura ada 2,5 juta (wisatawan), tapi flight ke NTT misalkan, kurang. Yang kita sebut Labuan Bajo, kawasan timur Indonesia, ke Sorong, itu kurang. Nah Pak Jonan (Menhub) tadi suruh nyiapin. Nah beliau setuju, minimal bandara harus 2.500 agar bisa dilandasi oleh pesawat berbadan lebar,” kata Arief di Kompleks Kepresidenan Jakarta, Kamis (2/4/2015)


Arief menambahkan, sebagian besar turis asing di Indonesia paling banyak datang dari negara-negara ASEAN. Kementerian Pariwisata sendiri menargetkan turis yang datang ke Indonesia paling banyak dari Singapura, Malaysia, Tiongkok, dan Australia. Wilayah yang paling sering dikunjungi wisatawan mancanegara adalah Bali, Jakarta, dan Kepulauan Riau.


Pembukaan rute-rute baru di Indonesia akan dimulai sejak 6 bulan ke depan. Misalnya saja rute Perth – Lombok yang sempat dihapus. Air Asia menyatakan akan segera membuka rute itu dalam 6 bulan ke depan.


Selain penambahan jumlah rute penerbangan, Menteri Perhubungan Ignasisus Jonan juga sepakat untuk meningkatkan kapasitas bandara. “Itu Pak Jonan sudah komit tadi. Seluruh airport minimal akan 2.500 meter landasannya. Berarti akan bisa dilandasi oleh Boeing 737, 200, atau Airbus 320. Karena kalau dia tidak berbadan lebar, maka harga per sataunnya akan mahal. Pesawat kecil itu biaya operasinya tidak jauh beda dg pesawat lebih besar,” kata Arief.


Kementerian Pariwisata menargetkan perbaikan bandara bisa selesai dalam tiga tahun. Kini, bandara yang sudah siap mendukung adalah Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Selain bandara, sistem penerbangan yang harus diperbaiki Indonesia adalah Air Traffic Control (ATC).


Editor: Anto Sidharta 

  • Maskapai
  • pariwisata
  • Jokowi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!