HEADLINE

FPR Tuding Peringatan KAA Kedok untuk Berbisnis

FPR Tuding Peringatan KAA Kedok untuk Berbisnis

KBR, Bandung - Front Perjuangan Rakyat (FPR) menuding peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 di Kota Bandung, Jawa Barat, hanya sebagai kedok negara-negara peserta untuk tunduk terhadap kekuasaan negara imperialis.

Kata FPR, pemerintah Indonesia lebih mementingkan menarik sumber investasi yang potensial bagi negara ketimbang membicarakan kedaulatan dan kesejahteraan rakyatnya. Menurut juru bicara Front Perjuangan Rakyat, Rudi HB Daman, peringatan KAA sekarang hanya sekedar seremoni dan usaha menjual sumber daya yang ada.

"Pertemuan Konferensi Asia Afrika sejak sejak 2005 sampai sekarang itu, bukan mengutamakan membahasa persoalan-persoalan rakyat yang masih berlangsung. Contohnya, kaum tani yang kehilangan tanahnya, mereka dirampas oleh kepentingan perkebunan besar atau infrastruktur,” ujarnya saat melakukan unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Jawa Barat, Jalan Diponogoro, Bandung, Jumat (24/4/2015).

“Kaum buruh yang upahnya murah dan lain sebagainya. Termasuk hukuman mati bagi para buruh migran kita di negara-negara Asia kan banyak, juga di Timur Tengah dan Malaysia.” 

Rudi HB Daman, menganggap intervensi negara imperialis sangat terlihat dengan adanya campur tangan Amerika Serikat dalam peringatan KAA.

Dirinya menuntut negara-negara yang tengah berkumpul saat ini, menghentikan seluruh kerja sama internasional di bawah dominasi Amerika. Termasuk pertemuan 650 CEO Manager dalam World Economic Forum.

Editor: Antonius Eko 

 

  • konferensi asia afrika
  • Bandung

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!