HEADLINE

Evaluasi Kinerja Menteri yang Sering Tampil di Media

"Menurut Pengamat Politik Populi Center Nico Harjanto, setelah hampir enam bulan pemerintahan berjalan, beberapa menteri dengan keorganisasian baru itu dinilai masih kewalahan menata kementeriannya. "

Nurika Manan

Rapat Kabinet
Presiden Joko Widodo (tengah) memimpin rapat terbatas kabinet di Istana Kepresidenan Bogor, Jabar, Minggu (15/3). (foto: Antara)

KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo diminta segera mengevaluasi kinerja sejumlah menteri di kabinetnya. Terutama menteri dengan nomenklatur keorganisasian baru. 

Menurut Pengamat Politik Populi Center Nico Harjanto, setelah hampir enam bulan pemerintahan berjalan, beberapa menteri dengan keorganisasian baru itu dinilai masih kewalahan menata kementeriannya. 

Kata Nico, jika mengatur organisasi saja kerepotan, maka kinerja kementerian itu pastilah diragukan.

"Menteri-menteri yang hanya rajin tampil di media tetapi pekerjaannya belum jelas. Misalnya kita tahu kan ada beberapa menteri yang nomenklaturnya baru itu organisasinya belum selesai. Setelah dicek mengapa belum selesai itu ternyata karena peraturan pemerintah, administrasinya atau aturan organisasinya yang diformulasikan oleh Kemenpan-RB itu belum selesai,” kata Nico kepada KBR, Rabu (8/4/2015). 

“Nah, ini tentu mengindikasikan ada apa ini, padahal menterinya sering muncul di media tapi kok pekerjaan pokoknya tidak selesai. Nah, ini saya kira juga bisa dijadikan sebagai dasar untuk melihat kinerja seorang menteri.” 

Nico Harjanto menambahkan, yang juga harus dievaluasi adalah menteri-menteri yang berpotensi memiliki masalah hukum. Lainnya, kata dia, beberapa menteri yang kerap membuat kebijakan dan pernyataan kontroversial sehingga mengakibatkan kegaduhan yang tak perlu. Namun Nico tak merinci nama-nama menteri tersebut. 

Sejumlah kementerian dengan nomenklatur baru di antaranya seperti Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Kementerian Agraria, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, serta Kementerian Tenaga Kerja.

Editor: Antonius Eko  

  • kinerja meteri
  • kabinet
  • Joko Widodo

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!