OPINI

Kualitas Infrastruktur

Kecelakaan KRL akibat kejatuhan tiang listrik

Pagi ini para penglaju commuterline lintas Jakarta-Bogor bakal was-was. Sejak kemarin, kereta rute itu anjlok di Kebon Pedes, Bogor. Semalam proses perbaikan dikebut, termasuk dengan mengerahkan crane untuk mengevakuasi 3 gerbong. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi  juga meninjau lokasi dan menekankan proses evakuasi mesti segera rampung. 

Untungnya, tidak ada korban jiwa. Tapi yang harusnya juga dihitung sebagai korban adalah kualitas infrastruktur  sehingga kereta anjlok. Beruntung anjloknya kereta terjadi di hari Minggu yang relatif lebih sepi. Beruntung evakuasi bisa dilakukan di malam hari ketika tak ada perlintasan. Bayangkan jika peristiwa ini terjadi di hari kerja, di siang hari. Bisa terbayang betapa panjang lebarnya umpatan dan keluhan.

Sementara di bulan yang sama, warga Jakarta bakal mulai bisa menikmati MRT . Kabarnya, kesiapan sudah 98 persen untuk melintas rute Lebak Bulu sampai Bundaran HI. Tentu kita tak berharap ada kecelakaan atau anjlok atau kendala apa pun terhadap MRT. Tapi itu bukannya tak mungkin. Karena ini menyangkut kenyamanan jutaan pengguna transportasi publik, maka para operator mesti lebih waspada. Kualitas layanan mesti dijaga, termasuk mengantisipasi supaya tak terjadi anjlok, kecelakaan atau yang lainnya. Infrastruktur transportasi publik ini dibangun dengan pajak rakyat, untuk dinikmati publik. Karenanya kualitas harus prima dan tak boleh kendor pelayanannya.  

  • infrastruktur
  • Budi Karya Sumadi
  • MRT

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!