RUANG PUBLIK

5 Tipe Koruptor Indonesia, Dari Penerus Tradisi sampai Kaum Hedonis

"Menurut psikolog, koruptor punya karakter dan motivasi yang beragam. Dari meneruskan tradisi, sekedar ikut-ikutan, atau mencari kesenangan maksimal. "

5 Tipe Koruptor Indonesia, Dari Penerus Tradisi sampai Kaum Hedonis
Ilustrasi. (Foto: Alexey Krasavin/Wikimedia/Creative Commons CC-SA-2.0 Generic)

Meski sama-sama menganggu hajat hidup orang banyak, setiap koruptor pada dasarnya punya karakter psikologis dan motivasi yang beragam.

Menurut studi Listo Yuwanto S.Psi., M.Psi., peneliti dari Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, setidaknya ada 5 tipe karakter yang umum ditemukan pada koruptor-koruptor Indonesia. Berikut penjelasannya.


1. Koruptor Penerus Tradisi

Menurut Listo, ada beragam human basic values atau nilai-nilai psikologis yang mendorong seseorang untuk korupsi. Salah satu yang umum ditemukan di Indonesia adalah tradisi.

Tipe koruptor yang didominasi nilai tradisi menganggap korupsi sebagai kebiasaan turun-temurun yang wajar dilakukan para pemegang kendali kekuasaan.

Tipe ini umumnya punya perilaku yang sangat menghormati, mempertahankan serta menerapkan adat-istiadat secara mentah, tanpa memilah mana adat yang baik dan mana yang buruk.


2. Koruptor Pendobrak Aturan

Koruptor tipe kedua didominasi oleh nilai-nilai tradition, self direction, dan stimulation.

Menurut Listo, koruptor tipe ini sadar betul bahwa korupsi dilarang hukum. Namun, nilai-nilai self direction membuat mereka cenderung tidak mau terikat dengan aturan.

Sisi positifnya, orang-orang dengan karakter ini punya tingkat kemandirian yang tinggi. Dengan menolak aturan, mereka bisa lebih kreatif dalam berpikir dan bertindak.

Tapi negatifnya, mereka juga lebih berani mengambil resiko serta mampu mencari berbagai celah untuk korupsi.


3. Koruptor Gila Kekuasaan

Koruptor tipe ketiga didominasi oleh nilai-nilai self direction, stimulation, achievement dan power.

Listo menyebut, kelompok ini memiliki hasrat untuk mencapai kesuksesan pribadi, mencari pengakuan, serta mendapat pujian.

Mereka juga berhasrat untuk menguasai dan mengendalikan orang lain. Karena itu mereka terdorong untuk mengumpulkan kekayaan dengan berbagai cara, termasuk korupsi.


4. Koruptor Ikut-ikutan

Koruptor tipe keempat didominasi nilai-nilai conformity dan security. Artinya, mereka cenderung mengikuti perilaku orang lain demi mengamankan diri sendiri.

Koruptor tipe ini umumnya melakukan korupsi karena dorongan dari pihak lain.

Mereka juga korupsi supaya tidak dikucilkan dari lingkungan, demi menghindari konflik serta meredam pertentangan dengan sejawatnya.

Kalau dilihat positifnya, kelompok “ikut-ikutan” ini sebenarnya bisa menciptakan keharmonisan dalam hubungan sosial.

Tapi negatifnya, mereka juga bisa menjadi jaringan pengaman koruptor serta memberi pembenaran terus-menerus untuk tindakan korupsi.


5. Koruptor Hedonis

Koruptor tipe terakhir didominasi nilai-nilai hedonism dan power.

Kelompok ini sepenuhnya melakukan korupsi demi kekayaan, kesenangan, serta kenyamanan pribadi yang semaksimal mungkin.

(Sumber: Profil Koruptor Berdasarkan Tinjauan Basic Human Values, Jurnal Integritas Vol. 1, 2015)

  • korupsi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!