HEADLINE

PMI Sumbar: Tempat Evakuasi Gempa Sudah Sepi Sejak Dinihari

"Tempat pengungsian di Kota Padang, Padang Pariaman dan Pesisir Selatan, sudah sepi sejak pukul 2 dinihari tadi. Karena itu sampai saat ini tidak ada pengiriman bantuan bagi warga. "

Agus Lukman

PMI Sumbar: Tempat Evakuasi Gempa Sudah Sepi Sejak Dinihari
Lokasi gempa di sebela barat daya Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Rabu (2/3/2016). (Foto: USGS)

KBR, Jakarta - Ribuan warga yang sempat mengungsi pasca gempa Rabu (2/3/2016) malam tadi, sudah meninggalkan tempat pengungsian.

Kepala Markas PMI Provinsi Sumatera Barat Hidayatul Irwan mengatakan tempat pengungsian di Kota Padang, Padang Pariaman dan Pesisir Selatan, sudah sepi sejak pukul 2 dinihari tadi. Karena itu sampai saat ini tidak ada pengiriman bantuan bagi warga.


"Yang belum terpantau itu di Agam. Tapi yang saya pantau secara langsung di Kota Padang semalam, di sejumlah tempat, termasuk di sepanjang Padang Bypass, rumah sakit, itu sudah tidak ada pengungsi. Mudah-mudahan tidak ada yang terdampak. Cuma saya lihat di beberapa tempat ada trauma healing, mungkin karena panik segala macam," kata Hidayatul Irwan kepada KBR, Kamis (3/3/2016).


Kepala Markas PMI Provinsi Sumatera Barat Hidayatul Irwan mengatakan belum mendapat informasi langsung mengenai kondisi terdekat dengan pusat gempa yaitu di Kepulauan Mentawai, khususnya di Pulau Siberut. Namun, informasi sementara kondisi di pulau itu tidak terdampak.


Gempa mengguncang kawasan barat daya Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. BMKG mencatat gempa itu berkekuatan magnitude 7,8 Skala Richter dengan pusat gempa di kedalaman 10 kilometer dari permukaan laut. Namun jarak pusat gempa cukup jauh, sekitar 600 kilometer dari Kepulauan Mentawai. 

Editor: Citra Dyah Prastuti 

  • Mentawai
  • Sumatera Barat
  • PMI
  • gempa
  • tsunami
  • BMKG

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!