HEADLINE

Pengungsi Banjir Kabupaten Bandung Capai 15 Ribu Orang

"Banjir bisa mencapai 3 meter. Pengungsi tersebar di 36 titik di tiga kecamatan, seperti Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang"

Pengungsi Banjir Kabupaten Bandung Capai 15 Ribu Orang
Sejumlah warga berjalan di genangan banjir untuk mengungsi di jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Jawa Barat, Minggu (13/3). Foto ANTARA

KBR, Jakarta - Jumlah pengungsi banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat mencapai lebih dari 15 ribu orang. Menurut Kepala Divisi Penanganan Bencana di PMI Kabupaten Bandung, Endang Supriatna, pengungsi tersebar di 36 titik di tiga kecamatan, seperti Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang.

"Kalau banjir, di Kabupaten Bandung yang ada rendaman ada di tiga kecamatan. Tetapi 13 kecamatan lain itu banjirnya banjir lewat, tidak ada rendaman lama. Paling beberapa jam. Rendaman paling lama di tiga kecamatan, yaitu Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang. Tetapi di wilayah Banjaran, Majalaya, Rancaekek itu rendamannya paling lama tiga sampai empat jam. Tidak ada pengungsian," kata Endang Supriyatna kepada KBR, Senin (14/3/2016).


Endang Supriatna mengatakan data pengungsi saat ini kemungkinan bertambah karena belum semua titik pengungsian terdata. Data PMI menunjukan banjir di sejumlah wilayah mencapai ketinggian tiga meter. "Kalau pagi mungkin surut beberapa sentimeter, tetapi kalau sore air naik lagi," kata Endang Supriyatna.


Akses menuju beberapa wilayah pun kini tidak bisa ditempuh dengan perahu karet karena arus banjir yang deras.


Mulai hari ini, Senin (14/3/2016) pemerintah Kabupaten Bandung menetapkan status tanggap darurat bencana banjir. Banjir kali ini dinilai lebih besar dibandingkan banjir serupa pada 2014 lalu, baik dari luas wilayah yang terendam banjir maupun jumlah pengungsi. 


Editor: Damar Fery Ardiyan

  • Banjir di Kabupaten bandung
  • banjir
  • bandung

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!