BERITA

Musim Hujan, Jokowi Minta Bulog Serap Gabah Petani

""Dia enggak akan mungkin bisa mengeringkan itu pada musim panen hujan begini, itu padinya, intinya pokoknya harus dibeli."

Dian Kurniati

Musim Hujan, Jokowi Minta Bulog Serap Gabah Petani
Buruh tani mengikat dan menegakkan tanaman padi yang roboh akibat diterjang hujan dan angin di Desa Metesih, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (1/3). (Foto: Antara)

KBR, Jakarta– Pemerintah meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) menyerap gabah  petani. Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, masa panen yang tiba pada musim hujan seperti ini diprediksi akan merugikan petani. Pasalnya guyuran hujan dapat merobohkan tanaman padi.

“Sekarang ini Presiden meminta aparat Kementerian Pertanian itu ikut membantu Bulog untuk melaksanakan pembelian-pembelian agar jangan sampai panen dari petani itu kemudian terlantar, enggak ada yang beli,” kata Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution  di kantornya, Selasa (08/03/16). 

Darin melanjutkan, "Nah, dia enggak akan mungkin bisa mengeringkan itu pada musim panen hujan begini, itu padinya, intinya pokoknya harus dibeli. Supaya bisa kemudian bisa di-dryer kalau perlu bagaimana sehingga bisa jadi beras yang bisa disimpan."

Darmin mengatakan, masa panen raya baru dimulai Maret ini, sedangkan puncaknya diprediksi jatuh pada April 2016. Padahal, sekarang sudah memasuki musim hujan, sehingga guyuran itu dapat merobohkan tanaman. Selain itu, musim hujan juga akan menyulitkan petani mengeringkan gabah karena metode pengeringan petani masih mengandalkan matahari.


Darmin berujar, sampai sekarang Bolog belum memiliki mesin pengering gabah (dryer), sehingga Jokowi menyarankan Bulog membeli atau menyewa dyer itu. Kata dia, kebijakan itu juga akan menekan potensi merosotnya harga gabah hingga Rp 1.000 yang biasanya terjadi saat musim panen raya tiba. 

  • panen padi
  • bulog
  • Darmin Nasution
  • dryer
  • pengering
  • musim hujan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!