HEADLINE

Menang Kasasi, PLN Optimistis Pembangunan PLTU Batang Segera Dimulai

""Mungkin 2019 itu sudah bisa masuk sistem, bisa beroperasi. Tapi belum komersial, karena ada pengujian-pengujian.""

Ninik Yuniati

Solidaritas untuk Keadilan Warga Batang
Ilustrasi: Solidaritas untuk Keadilan Warga Batang membentangkan poster menolak pembangunan PLTU Batang di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jum'at (19/2). (Foto: Antara)

KBR, Jakarta- Perusahaan Listrik Negara (PLN) optimistis komitmen pembiayaan (financial closing) proyek PLTU Batang rampung 6 April mendatang. Ini menyusul ditolaknya permohonan kasasi warga Batang terkait pengadaan lahan untuk proyek. Dirut PLN Supangkat Iwan Santoso mengatakan, setelah komitmen pembiayaan, pengembang bisa melakukan pengadaan barang dan memulai konstruksi.

Kata Iwan, pemerintah yakin proyek tersebut bakal rampung pada 2019.

"Sebetulnya proyek ini sendiri kalau normal 54 bulan. Tapi mereka melakukan percepatan-percepatan karena desain, engineering semua kan sudah, sehingga bisa 48 bulan," kata Dirut PLN Supangkat Iwan Santoso   di Ditjen Ketenagalistrikan, Kamis (3/3). 

Iwan melanjutkan, "diminta 2019. Mungkin 2019 itu sudah bisa masuk sistem, bisa beroperasi. Tapi belum komersial, karena ada pengujian-pengujian."

Sebelumnya, Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi yang diajukan warga Batang terkait pengadaan lahan untuk PLTU seluas 12 hektare. Warga menggugat surat keputusan Gubernur Jawa Tengah (nomor 590/35 tahun 2015) tentang persetujuan penetapan lokasi tanah sisa lahan seluas 12 hektar (125.146 meter persegi) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Nilai investasi proyek tersebut mencapai 4,5 miliar dolar Amerika atau setara dengan 60 triliun rupiah. Proyek didanai oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation dan Japan Bank for International   Cooperation (JBIC).
 


Editor: Rony Sitanggang

  • pltu batang
  • iwan santoso
  • pln
  • kasasi MA

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!