HEADLINE
Labora Menyerah Karena Terdesak
""Dia sudah terdesak. Karena kami sudah membatasi ruang gerak, dia diburu terus. Nggak tenang pikiran,""
Agus Lukman
KBR, Jakarta- Terpidana 15 tahun penjara dalam kasus illegal logging di
Papua, Labora Sitorus menyerahkan diri ke kepolisian dengan alasan
tidak bersalah. Namun, Kepala Kepolisian Sorong, Papua Barat Karimudin
Ritonga menduga Labora Sitorus menyerah dari pelarian karena sudah
terdesak.
"Mungkin dia merasa terdesak. Tidak ada yang
disampaikan oleh Labora sih. Hanya berpikir bahwa dia tidak bersalah,
katanya begitu. Tapi kami berpikir, dia sudah terdesak. Karena kami
sudah membatasi ruang gerak, dia diburu terus. Nggak tenang pikiran,
saya pikir begitu," kata Karimudin Ritonga kepada KBR, Senin (7/3/2016).
Karimun melanjutkan, "hasil
interogasi kami, selama tiga hari katanya berada di daerah Boswesen.
Ada rumah kosong, katanya. Tapi itu rumahnya juga, katanya begitu dari
hasil interogasi."
Kapolres Sorong Papua
Barat Karimudin Ritonga mengatakan saat ini aparat kepolisian masih
melakukan penjagaan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya perlawanan
dari kelompok pendukung Labora Sitorus.
"Kita tetap lakukan
pengamanan. Tapi saya yakin semua baik-baik saja," kata Karimun soal
kemungkinan adanya perlawanan dari pendukung Labora.
Senin pagi tadi Labora Sitorus telah dikirim ke Jakarta, dikawal
sejumlah anggota Brimob Polres Sorong. Kapolres Sorong Karimun Ritonga
mengatakan Labora akan dibawa ke Markas Brimob Kelapa Dua Depok, sebelum
diserahterimakan ke Kementerian Hukum dan HAM. Selanjutnya, setelah
serah terima, Labora akan dibawa ke penjara Cipinang Jakarta.
Labora
Sitorus merupakan terpidana 15 tahun penjara dalam kasus pencucian uang,
ilegal loging dan penyelundupan bahan bakar minyak. Anggota polisi berpangkat ajun komisaris satu (Labora menyebut pangkatnya masih brigadir kepala) itu
memiliki rekening mencapai Rp1 triliun lebih. Mahkamah Agung pada tahun
lalu menolak kasasi Labora Sitorus dan memutuskan agar kekayaan Labora
disita.
Editor: Rony Sitanggang
- Labora Sitorus
- pencucian uang
- sorong
- karimudin ritonga
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!