HEADLINE

Korban Banjir Padang Kesulitan Air Bersih

"Warga mulai membersihkan rumah yang terkena banjir. "

Sasmito

Pengendara motor nekat melewati banjir yang merendam Jalan Adinegoro, Padang, Sumatera Barat, Selasa
Pengendara motor nekat melewati banjir yang merendam Jalan Adinegoro, Padang, Sumatera Barat, Selasa (22/3/2016) (Foto: Antara)

KBR, Jakarta - Warga Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman yang terdampak banjir kesulitan memperoleh air bersih. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Sumatera Barat, Zulfiatno mengatakan, hari ini akan mengirimkan bantuan air bersih kepada korban. BPBD akan bekerja sama dengan Pemerintah daerah setempat dan PDAM untuk mengirimkan bantuan. 

"Di perumahan masyarakat sampai saat ini banyak air minumnya mati tidak jalan sehingga perlu kita suplai. Hari sudah mulai akan kita kirimkan," jelas Zulfiatno saat dihubungi KBR, Rabu (23/3/2016).

Saat ini, banjir sudah mulai surut. Masyarakat juga sudah mulai membersihkan rumah mereka yang sebelumnya terkena banjir.


"Masyarakat sudah mulai membersihkan rumah masing-masing. Termasuk kerjasama pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk membersihkan fasilitas umum, seperti sekolah dan masjid," imbuhnya.


Untuk korban hilang atas nama Tito, 3 tahun, di Kecamatan Padang Timur, ia menuturkan masih dalam proses pencarian. 


Kemarin, enam kecamatan di Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman dilanda banjir akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Sumatera Barat. Daerah paling parah terendam banjir berada di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Di sana, ketinggian air mencapai dua meter. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat memperkirakan, ada sekitar seribu warga terdampak banjir. 

Editor: Citra Dyah Prastuti 

  • banjir
  • padang
  • padang pariaman

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!