HEADLINE

Gunung Ijen Banyuwangi Masuk Jaringan Cagar Biosfer Dunia

"Menambah kualitas ecotourism di Banyuwangi. "

Hermawan Arifianto

Kondisi hutan di Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi yang ditetapkan sebagai Biosfer Dunia (Foto: H
Kondisi hutan di Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi yang ditetapkan sebagai Biosfer Dunia (Foto: Hermawan)

KBR, Banyuwangi – Taman Wisata Alam Gunung Ijen dan Taman Nasional Alas Purwo ditetapkan sebagai jaringan Cagar Biosfer Dunia. Penetapan ini dilakukan oleh UNESCO, badan PBB untuk pendidikan dan budaya, dalam siding di Kota Lima, Peru, pada 18-20 Maret 2016 lalu.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, penetapan ini memberi nilai tambah bagi Banyuwangi yang mengangkat wisata alam (ecotourism) untuk pengembangan wisata local.

“Hasil ini menjadi bagian untuk menguatkan bagaimana kita membangun ekoturisme. Banyuwangi ini menjadi bagian yang penting dari dunia, salah satunya biosfer, dan tentu ini kita jaga. Ini membuktikan bahwa komitmen penjagaan lingkungan di daerah ini terus kita jaga,” kata Abdullah Azwar Anas hari ini (23/3/2016)

“Mereka tahu ada pertambangan di Tumpang Pitu, tetapi secara umum Blambangan ini menjadi bagian penting biosfer dunia oleh karena itu kita diberikan serftifikat.”

Taman Wisata Alam Gunung Ijen dan Taman Nasional Alas Purwo ini tergabung dalam Cagar Biosfer Blambangan, bersama dengan Taman Nasional Meru Betiri dan Taman Nasional Baluran yang letaknya sejajar dengan Banyuwangi.

Anas menambahkan, Banyuwangi juga sudah memiliki sejumlah program pelestarian alam, seperti Sedekah Oksigen, penanaman pohon secara masif dan pengembangan hayati di seluruh Banyuwangi.

Sementara itu, Direktur Eksekutif  Komite Nasional Program MAB-UNESCO LIPI Indonesia Purwanto mengatakan, Cagar Biosfer Blambangan sebelumnya diusulkan menjadi bagian dari jaringan Cagar Biosfer dunia pada 2015 lalu.

Kata Purwanto, Cagar Biosfer Blambangan terpilih karena memenuhi syarat sebagai bagian jaringan cagar biosfer dunia. Keuntungan yang bisa didapatkan dengan penetapan ini diantaranya, keuntungan ekologi. Sumber daya alam hayati dan budaya di cagar tersebut bakal bisa dilindungi dan dikelola dengan baik.

Cagar Biosfer  (Biosphere Reserves) merupakan situs yang ditunjuk oleh berbagai negara melalui kerja sama program MAB-UNESCO untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan. 

Editor: Citra Dyah Prastuti  

  • Cagar Biosfer Dunia
  • Taman Wisata Alam Gunung Ijen
  • Taman Nasional Alas Purwo

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!