HEADLINE

Banjir Kabupaten Bandung, Ribuan Orang Masih Mengungsi

" Data yang dilansir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan hingga Minggu (13/3/2016) jumlah pengungsi berjumlah sekitar 1,500 keluarga atau sekitar 4,284 jiwa. "

Banjir Kabupaten Bandung, Ribuan Orang Masih Mengungsi
Ilustrasi. Banjir di Kabupaten Bandung yang terjadi pada 2014 lalu. (Foto: setkab.go.id)

KBR, Jakarta - Lebih dari empat ribu orang masih mengungsi akibat banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Banjir terjadi karena meluapnya Singai Citarum.

Data yang dilansir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan hingga Minggu (13/3/2016) jumlah pengungsi berjumlah sekitar 1,500 keluarga atau sekitar 4,284 jiwa.


Dari jumlah itu, sekitar 446-an pengungsi merupakan bayi di bawah usia lima tahun.


Para pengungsi tersebar di beberapa titik pengungsian. Diantaranya:


  • Gedung Warakawuri RW28 dan RW 10 Kelurahan Baleendah sekitar 328 jiwa

  • GOR Baleendah sekitar 303 jiwa

  • Gedung UNILON sekitar 511 jiwa

  • Posko Matahari Residence Mekarsari RW 27 Kelurahan Baleendah sekitar 1,500 jiwa

  • Posko 21 Kampung Mekarsari RW20 sebanyak 1,632 jiwa


Para pengungsi mulai mengalami gangguan sakit pasca banjir seperti gatal-gatal dan pilek.


Juru bicara BNPB Sutopo Purwonugroho menyebutkan sejumlah daerah masih terendam banjir seperti di kawasan Cieunteung (Desa Baleendah), Babakan Leuwi Bandung (Desa Dayeuhkolot), Dahyeuhkolot, Bojong Asih (Dayeuhkolot), Pasawahan (Desa Dayeuhkolot), Bojong Citepus (Desa Cangkuang), Cigosol, Andir, Parung Halang (Desa Baleendah), Kamasan (Kecamatan Banjaran), Bojong Malaka (Kecamatan Baleendah) dan sebagian Rancamanyar.


BNPB telah berkomunikasi dengan BPBD Kabupaten Bandung mengenai langkah-langkah penanganan bencana banjir.


"BPBD Kabupaten Bandung sudah mengevakuasi warga, tapi ada beberapa warga yag tetap bertahan di rumah dan berdiam diri di lantai dua rumah mereka," kata Sutopo dalam rilis yang dilansir Minggu malam.


Menurut rencana, BPBD Kabupaten Bandung akan segera menaikan status bencana menjadi Tanggap Darurat pada hari Senin (14/3/2016). Draf SK status darurat telah dibuat dan menunggu proses penandatanganan bupati.


Hingga semalam tim gabungan dari BPBD Kabupaten Bandung, Basarnas, Brimob Polda Jawa Barat, Korps Paskhas TNI AU, TNI Polri, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Sosial, dan PMI daerah masih turun tangan menangani warga korban bencana banjir.


Tim menyiapkan perahu karet dan perahu kayak untuk membantu mengevakuasi warga yang masih terjebak banjir.


Penyaluran bantuan untuk para pengungsi terkendala akses jalan yang sulit dilewati. Sementara buffer stock (cadangan) bantuan sudah habis.


"Sementara ini bantuan disupport relawan Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Korsa Salman ITB dan SAR Unpad," kata Sutopo Purwonugroho.


Para pengungsi saat ini membutuhkan bantuan kebutuhan dasar yang mendesak seperti:


  • Air mineral gelas 1000 karton

  • Beras 20 ton

  • Mie Instant 1000 karton

  • Makanan siap saji 5000 paket

  • Susu bayi 1000 karton

  • kue bayi 1000 karton

  • kue dewasa 1000 dus

  • Bubur bayi 1000 dus

  • Makanan balita 1000 dus

  • Biskuit 1000 dus

  • Pembalut wanita 1000 dus

  • diapers (popok) 1000 dus

  • handuk 5000 lembar

  • Minyak Telon 1000 botol

  • Minyak Kayu Putih 1000 botol

  • Selimut 1000 lembar

  • Terpal 1000 lembar

  • Tikar 1000 lembar

  • Family Kit 1000 paket

  • Matras 1000 lembar

  • Paket sandang 1000 lembar

  • Pakaian anak 1000 paket

  • Slaber karet (celemek bayi) 1000 buah

  • Kain pel 1000 lembar

  • Pembersih lantai 1000 botol

  • Sarung tangan karet 1000 buah

  • Hygiene kit 1000 paket

  • Sepatu boot 500 buah

 

  • banjir
  • BNPB
  • BPBD
  • Kabupaten Bandung
  • Jawa Barat
  • Citarum
  • pengungsi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!