HEADLINE

7 Napi Kabur, Kanwil Jabar Akui Sistem Keamanan Lemah

"2 narapidana di Lapas Paledang, Kota Bogor, Jawa Barat berhasil ditangkap, sedang 5 Masih buron"

7 Napi Kabur, Kanwil Jabar Akui Sistem Keamanan Lemah
Kepala Divisi (Kadiv) Pemasyarakatan Kanwil Jabar, Agus Toyib. Foto: Rafik Maeilana

KBR, Bogor - Dua dari tujuh narapidana yang kabur dari Lapas Paledang, Kota Bogor, Jawa Barat tertangkap. Dua Napi ini ditangkap anggota Polsek Citeureup setelah warga mencurigai keduanya saat berada di warung kopi. Kapolsek Citeureup, Kompol Muhammad Chaniago menceritakan, warga ini melapor karena mengenali kedua wajah napi itu dari selebaran Polisi.

"Pertama Andre Andeiansyah, narapidana kasus penganiayaan. Kedua Ramli bin Mansir, narapidana kasus pencurian," katannya saat dihubungi KBR, Senin (14/03).

Chaniago menjelaskan, saat ditangkap keduanya tidak melawan. Polsek Citeureup langsung menyerahkan keduanya ke Lapas Pondok Rajeg, Cibinong, Kabupaten Bogor. "Kita sudah serahkan ke Cibinong, dan nanti diproses oleh pihak Lapas," lanjutnya.

Sementara itu, Kantor Wilayah (Kanwil) Jawa Barat mengakui sistem keamanan di Lapas kelas 2A Paledang lemah. Kepala Divisi (Kadiv) Pemasyarakatan Kanwil Jabar, Agus Toyib menjelaskan sejumlah sistem pengawasan, seperti kamera pengintai di rusak. Selain itu, beberapa pos tak dijaga sehingga menjadi celah bagi narapidana melarikan diri. "CCTV rusak, kemudian juga pos 3 dalam perbaikan dan tidak terjaga. Jadi akhirnya napi lari tanpa terpantau oleh petugas," katanya saat ditanyai wartawan.

Agus menegaskan akan mendalami dugaan keterlibatan orang dalam dengan memeriksa 10 petugas Lapas yang berjaga saat itu. "Kita akan periksa semua, termasuk 2 orang yang sudah ditangkap kembali," tegasnya.

Sebelumnya, 7 tahanan Lapas Paledang kabur. Mereka melarikan diri setelah berhasil menjebol teralis belakang.


Editor: Damar Fery Ardiyan

  • narapidana kabur

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!