HEADLINE

Polisi Kirim Satgas Evakuasi ke Yaman

Polisi Kirim Satgas Evakuasi ke Yaman

KBR,Jakarta - Mabes Polri akan mengirim Satgas evakuasi ke Yaman, Rabu (1/4/2015). Juru bicara Mabes Polri Agus Rianto mengatakan, Satgas itu beranggotakan tujuh orang dan akan ditempatkan di Yaman dan Oman. 

Menurut Agus, tugas dari Satgas itu adalah untuk membantun keamanan sekitar 2.600 WNI yang berada di Yaman dan Oman. 

"Yang penting kita kirimkan dulu Satgasmya. Masalah evakuasi tentu sudah dipikirkan oleh Kemenlu dan kedutaan di sana. Yang sekarang diperlukan adalah personil untuk membantu keamanan. Langkah awal mungkin WNI akan kita tampung di sektiar wilayah konflik," kata Agus Rianto di Mabes Polri, Selasa (31/3/2015). 

Agus Rianto menamabhkan, Satgas tersebut kan bekerja selama 14 hari. Saat ini ada sekitar 2.600 WNI yang berada di Yaman dan Oman. Keselamatan mereka terancam akibat serangan negara-negara sekutu Arab Sudi yang membombardir Yaman.

Sementara itu, pemerintah diminta mempercepat proses pemulangan WNI itu. Pimpunan Komisi Luar Negeri DPR Ahmad Hanafi Rais mengatakan, sejauh ini tindakan pemerintah masih lamban dibanding negara lain. Kata dia, pemerintah harus memastikan seluruh WNI aman dan mendapat perlindungan. 

"Yang jelas jangan sampai terlambat, karena terus terang dibanding negara lain, kita agak terlambat. Padahal negara lain yang jumlah warga negaranya lebih banyak, 5 ribu lebih, itu sudah mengevakuasi lebih dahulu. Sehingga sebaiknya, mumpung belum terlalu terlambat, apa yang sudah dikerjakan sekarang ini, dipercepat, kemudian dipastikan bahwa seluruh WNI terangkut aman, dalam perlindungan dan semuanya selamat. Itu prioritasnya," kata Ahmad Hanafi Rais. 

Ahmad Hanafi Rais menambahkan, pemerintah sebaiknya melakukan diplomasi dengan Liga Arab. Kata dia, sebagai negara dengan jumlah muslim terbesar, Indonesia bisa mendorong gencatan senjata.

"Sebaiknya Indonesia sebagai negara muslim terbesar, itu tidak ada hanya melakukan evakuasi tapi juga mendekati Liga arab supaya melakukan gencatan senjata dan evakuasi, daripada perang, perang itu jalan terakhir. Sebaiknya negosiasi, diplomasi lebih ditekankan," lanjut Ahmad Hanafi.

Editor: Antonius Eko  

  • yaman
  • perang
  • wni

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!