HEADLINE

2015-03-30T13:02:00.000Z

Minyak Tanah Mahal, Pedagang Makanan di Nunukan Terancam Bangkrut

" Harga minyak tanah nonsubsidi di Kabupaten Nunukan mencapai Rp 20 ribu per liternya. Ini berbeda jauh saat minyak tanah masih disubsidi seharga Rp 5 ribu. "

Minyak Tanah Mahal, Pedagang Makanan di Nunukan Terancam Bangkrut
Ketua asosiasi Pedagang Kaki Lima Kabupaten Nunukan Kastari (foto: Adhima Soekotjo)

KBR, Nunukan – Ratusan pedagang makanan kaki lima di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utaram terancam gulung tikar, karena mahalnya harga minyak tanah nonsubsidi. 

Harga minyak tanah nonsubsidi di Kabupaten Nunukan mencapai Rp 20 ribu per liternya. Ini berbeda jauh saat minyak tanah masih disubsidi seharga Rp 5 ribu. 

Ketua asosiasi Pedagang Kaki Lima Kabupaten Nunukan Kastari mengatakan, lebih dari 200 pedagang kaki lima dari 400 anggota asosiasi pedagang makanan tidak bisa berjualan selama subsidi minyak tanah dicabut di wilayah perbatasan.

“Adanya kenaikan minyak ini pedagang asongan di pelabuhan ini resah semua, karena tidak mampu membeli. Jualan sunyi, jadi kalau misalnya mau beli 1 liter 20 ribu ya ndak mampu beli“ ujarnya Senin (30/3/2015).

Kastari menambahkan, banyak pedagang makanan yang enggan beralih ke LPG 3 kilogram. Alasannya, selain harus menambah modal tambahan hingga sebesar Rp 500 ribu, ketersediaan gas melon di wilayah perbatasan juga masih langka.

Editor: Antonius Eko 

 

  • minyak tanah
  • Pedagang
  • nunukan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!