HEADLINE

Kopilot Jerman Punya Kecenderungan Bunuh Diri

Kopilot Jerman Punya Kecenderungan Bunuh Diri

Para jaksa Prancis mengatakan kopilot Germanwings, yang dituduh secara sengaja menabrakkan pesawatnya ke pegunungan Alpen, punya kecenderungan untuk melakukan bunuh diri di masa lalu tapi tampak stabil.

Christoph Kumpa juru bicara jaksa Dusseldorf mengatakan, “kopilot itu beberapa tahun lalu sebelum mendapat izin pilot, lama dirawat karena kecenderungan melakukan bunuh diri.” 

“Sejak itu dan sampai akhir hidupnya ia pergi ke dokter dan mendapat surat keterangan sakit, tapi tidak ada diagnosa lagi mengenai kecenderungan akan melakukan bunuh diri atau prilaku agresif,” tambahnya. 

Pesawat airbus Germanwings ditabrakkan ke pegunungan Alpen di Prancis, Selasa pekan lalu dan menewaskan 150 orang di dalam pesawat itu.

Pejabat Prancis mengatakan rekaman penerbangan pesawat itu menunjukkan kopilot Andreas Lubitz, usia 27 tahun mengunci pintu kokpit sehingga pilot tidak bisa masuk ke ruangan itu sebelum dengan sengaja menabrakkan pesawat itu ke lereng pegunungan Alpen. Jaksa mengatakan belum menemukan motif tindakan Lubitz.

Penerbangan 9525 itu berangkat dari Barcelona, Spanyol menuju Dusseldorf, Jerman ketika jatuh sekitar 100 kilometer di utara kota Nice, Prancis. Penumpang dari sekurangnya 18 negara berada di pesawat itu. Diantara yang tewas terdapat  72 warga Jerman dan sekurangnya 35 warga Spanyol. 

Tim Forensik mengatakan sejauh ini telah menemukan 78 rangkaian DNA dari potongan-potongan tubuh  yang ditemukan di lokasi jatuhnya pesawat di pegunungan yang terpencil itu.

Pihak berwenang sedang membangun jalan yang lebih baik untuk memudahkan pakar forensik dan anggota keluarga yang ingin mengunjungi lokasi tersebut. (VOA) 

Editor: Antonius Eko 

 

  • germanwings
  • pesawat

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!