HEADLINE

Ini Komentar Ahok Soal Swastanisasi Air Jakarta

"– Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyarankan PT Palyja untuk menghentikan rencana banding kasus swastanisasi air. "

Ini Komentar Ahok Soal Swastanisasi Air Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) (foto: Antara)

KBR, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyarankan PT Palyja untuk menghentikan rencana banding kasus swastanisasi air.

Menurut Ahok, jika gugatan terus dilakukan dikhawatirkan akan mengakibatkan krisis air di Jakarta. Ahok mengaku akan mempersiapkan tim untuk mengambil alih pengelolaan air dari perusahaan swasta tersebut, jika PT Palyja meneruskan upaya banding.

“Ini risiko tinggal pilih. Waktu itu saya bilang sama yang menggugat, kalau ini diteruskan berarti Jakarta yang terkatung-katung. (Katanya kontraknya sampai 2023?) Kalau ada gugat-menggugat terus, jangan-jangan ada oknum yang sengaja bikin gantung begini. Kalau status quo kan dia untung,” kata Ahok, Rabu (25/3/2015).

“Sekarang Palyja masih mau nggak investasi, urusin kebocoran? Nggak mau. Nah kalo nggak mau urus nggak apa-apa, tapi saya hari ini langsung ambil alih. Tapi kan orang-orang yang kerja di Palyja dan Aetra nggak boleh dibuang. Mereka kan orang-orang profesional. Nah, kita akan seleksi untuk dimasukkan ke PAM,” tambahnya.

Ahok mengatakan bila upaya damai tercapai, pihaknya akan membeli air dari PT Palyja dengan harga pasar. Dengan demikian, menurut Ahok, pengelolaan air bisa segera menjadi milik Pemerintah Provinsi DKI.

Sebelumnya, Pengadilan Negeri jakarta Pusat telah membuat putusan untuk membatalkan swastanisasi air oleh PT Palyja dan PT Aetra pada Selasa (24/3/2015). Swastanisasi air berupa kerjasama antara PT PAM Jaya dengan PT Aetra dan PT Palyja dinilai menimbulkan kerugian negara mencapai lebih dari Rp 1 triliun.

Editor: Antonius Eko

 

  • PT Palyja
  • air
  • Ahok
  • palyja
  • aetra

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!