RUANG PUBLIK

Profil Moderator dan Panelis Debat Capres Kedua

Profil Moderator dan Panelis Debat Capres Kedua

Debat Capres kedua akan digelar pada tanggal 17 Februari 2019 dengan tema energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Sejak akhir Januari 2019 lalu Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menyiapkan nama sejumlah pendukung debat dari kalangan awak media, akademisi dan aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Namun, dari sekian nama yang sudah ditetapkan, satu orang panelis mengundurkan diri karena alasan pribadi. Ia yang mundur adalah Dr. Suparto Wijoyo S.H, M.Hum, pakar hukum lingkungan dari Universitas Airlangga.

Dengan demikian debat kali ini hanya akan menyertakan dua moderator dan tujuh orang panelis saja. Berikut adalah profil singkat mereka:


Moderator Debat Capres Kedua

1. Tommy Tjokro mengawali karir jurnalistiknya pada tahun 2003, dengan bekerja sebagai reporter/anchor di Metro TV. Sepanjang tahun 2004 – 2012 ia membawakan beragam acara berita mulai dari berita olahraga, berita harian, hingga memproduseri acara variety news dan talkshow.

Tahun 2012 ia kemudian beranjak dari Metro TV dan menjadi lead anchor di Bloomberg TV Indonesia. Di sini ia sempat memegang program berita bertema bisnis dan pasar modal, serta acara talkshow yang membahas sepak terjang profesional muda di dunia industri.

Dari akun LinkedIn pribadinya, ia juga diketahui pernah menangani acara talkhsow kabinet Jokowi yang berjudul Kerja Kabinet Kerja. Di tahun yang sama ia juga sempat memegang program berita Pemilu berjudul Bursa Pemimpin.

Kariernya di dunia jurnalistik terus menanjak hingga sempat menjadi Deputy Editor in Chief serta Head of News Production di sejumlah stasiun televisi nasional.

Mulai tahun 2018 Tommy lantas mendirikan Sepikul, sekolah komunikasi publik yang melibatkan pengajar dari kalangan jurnalis, broadcasters dan digitalpreneurs.


2. Anisha Dasuki mengawali karier jurnalistik sebagai news gathering reporter pada tahun 2012. Di tahun-tahun berikutnya karier Anisha terus menanjak hingga menjadi produser dan news presenter di iNews TV, bagian dari MNC Group, sejak tahun 2016.

Menurut keterangan dari iNews.id, Anisha tercatat pernah menjadi moderator debat dalam Pilgub Jawa Timur, Pilkada Morowali, Pilkada Tangerang Selatan, Pilgub Nusa Tenggara Timur, serta Pilgub Jawa Barat.


Panelis Debat Capres Kedua

1. Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.eng, Ph.D. Pria yang akrab disapa Ashari ini menjabat sebagai rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) periode 2019 – 2024. Sebelumnya, ia juga sempat menjadi rektor Universitas Telkom Bandung untuk periode 2013 – 2018.

Kalau melihat riwayat pendidikannya, Ashari merupakan seorang pakar di bidang Teknik elektro. Tahun 1989 ia lulus dari Program Studi Teknik Elektro ITS. Tak lama setelah lulus ia pun menjadi dosen di almamaternya sejak tahun 1990.

Ashari kemudian menempuh studi master of engineering bidang teknik elektro di Universitas Curtin, Australia, dan mengambil gelar Doctor of Philosophy di kampus yang sama.

Dalam lima tahun terakhir Ashari tercatat aktif melakukan riset mengenai pembangkit listrik hibrida tenaga surya – angin.


2. Dr. Arif Satria adalah rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk periode 2017 – 2022. Sebelumnya, Arif sempat menjabat sebagai dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) dan tercatat sebagai dekan termuda di IPB.

Dalam website pribadinya, Arif tercatat memiliki pengalaman organisasi sebagai Wakil Ketua Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (2009 – 2011), Ketua Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (2010 – 2014), serta Anggota Dewan Kelautan Indonesia (2013 – 2017).

Sejak tahun 2002 ia aktif terlibat dalam berbagai kebijakan nasional terkait kelautan dan perikanan, pengelolaan wilayah pesisir dan pulau terpencil, serta berpartisipasi dalam penyusunan konsep blue economy.

Kepakaran Arif dalam soal-soal sumber daya kelautan juga telah dikonfirmasi oleh dunia internasional. Pada tahun 2008 Arif menerima penghargaan The First Winner of the JIFRS Yamamoto Prize for the Best Paper dari International Institute of Fisheries Economics and Trade (IIFET), organisasi bidang ekonomi perikanan yang berbasis di Amerika Serikat.


3. Prof. Dr. Ir. Irwandy Arif, M.Sc adalah seorang guru besar bidang teknik pertambangan dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia juga merupakan seorang praktisi yang telah lama berkecimpung di dunia industri.

Sebelumnya ia menempuh pendidikan sarjana di Teknik Pertambangan ITB pada tahun 1976. Kemudian ia memperoleh gelar master bidang Teknik Industri dari ITB pada tahun 1985, dilanjutkan dengan gelar master dan doktor Teknik Pertambangan di Ecoles des Mines de NancyInstitute Polytechnique de Lorraine, Perancis tahun 1988 dan 1991.

Menurut data Bloomberg.com, Irwandy juga tercatat aktif menjabat sebagai Direktur Independen di Golden Energy and Resources Ltd, Komisaris Independen di PT Vale Indonesia Tbk, PT Indexim Coalindo, serta anggota Komite Audit di PT Adaro Energy Tbk dan PT Tobabara Sejahtera Tbk.

Kepakarannya di bidang industri pertambangan pernah membawanya menjadi anggota Dewan Komisaris di PT Aneka Tambang Tbk., PT Berau Coal Energy Tbk, PT Multi Harapan Utama.

Ia juga pernah menjadi advisor di PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk., PT Freeport Indonesia, dan berbagai perusahaan tambang lainnya.


4. Prof. Sudharto P. Hadi, M.ES, Ph.D adalah mantan Rektor Universitas Diponegoro (Undip) untuk periode 2010 – 2015. Dari lansiran situs resmi Undip, ia diketahui pernah mencanangkan gerakan penghijauan kampus dalam masa jabatannya.

Sebelumnya ia lulus S1 dari Undip pada tahun 1979. Ia kemudian menyelesaikan studi S2 di York University tahun 1989, serta menempuh studi S3 di University of British Columbia di negara Kanada.

Kepakaran Sudharto meliputi bidang manajemen lingkungan, etika lingkungan, serta resolusi konflik lingkungan. Ia juga pernah menjadi moderator debat Capres seri kelima tahun 2014 yang mengangkat tema energi, pangan dan lingkungan hidup.


5. Ahmad Agustiawan S.T, M.Sc, Ph.D. KPU memperkenalkan Ahmad sebagai pakar energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Selain itu, belum ada keterangan lebih jauh tentang profilnya.


6. Nur Hidayati adalah Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) periode 2016 – 2020. Selama masa kampanye Pemilu 2019, ia dan WALHI aktif bersuara di media massa, mendesak agar para Capres membahas isu konflik agraria.


7. Dewi Kartika menjabat sebagai Sekretaris Jenderal dari Konsorsium Pengembangan Agraria (KPA) periode 2016 – 2020. Sejak lama, ia juga aktif menyuarakan isu reformasi agraria dan konsisten menuntut pemerintah untuk menyelesaikan konflik distribusi tanah di kalangan masyarakat adat, petani, dan juga nelayan.

 

  • debat capres
  • Pemilu 2019
  • Jokowi
  • Prabowo Subianto
  • moderator
  • panelis

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!