OPINI

Bicara Energi

"Meski salah satu tema debat membahas soal energi, tak ada yang menyinggung soal energi terbarukan seperti matahari, ombak laut atau angin. "

jokowi-prabowo debat capres ke dua
Debat ke dua mengangkat tema energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta infrastruktur. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay).

Debat calon presiden tahap kedua semalam membahas diantaranya soal energi dan infrastruktur. Soal infrastruktur capres Joko Widodo  lebih piawai bicara angka-angka pencapaian karena itu yang memang dikebut Jokowi beberapa tahun ini. Sementara Prabowo  hampir sedikit lagi menyebut nama perusahaan yang menurut dia sangat merusak lingkungan, namun sayangnya tak jadi. 

Meski salah satu tema debat membahas soal energi, tak ada yang menyinggung soal energi terbarukan seperti matahari, ombak laut atau angin. Kedua capres menyebut soal pengembangan biofuel, betul, tapi ada sumber energi berlimpah lainnya yang justru tak disebut-sebut.

Kementerian ESDM sebetulnya sudah punya target untuk menambah jumlah bauran energi terbarukan menjadi 23 persen pada 2025 mendatang. Dan itu tinggal 6 tahun lagi. Potensi terbesar adalah matahari, disusul angin, air, panas bumi dan bioenergi. Tapi lihat saja matahari, dengan potensi lebih dari 200 ribu megawatt, pemanfaatannya hanya 0,04 persen. Atau pemanfaatan potensi energi angin yang cuma 0,01 persen.

Niat besar untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil, baiknya dibarengi dengan dorongan pengembangan potensi energi terbarukan. Cerita sukses dari negara lain melimpah, tinggal belajar dari mereka. Juga menemukan kemauan politik untuk melaksanakan itu semua demi masa depan energi yang lebih bersih. Demi kelangsungan hidup kita semua.  

  • Jokowi
  • Prabowo Subianto
  • biofuel

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!