HEADLINE
Polda Larang, FUI Nekat Gelar Aksi 112
Alternatifnya, dengan mengubah rute aksi atau mengikuti saran kepolisian.
"InsyaAllah
aksi tanggal 11 Februari tetap akan ada, cuma masalah rutenya masih
kami musyawarahkan. (Tetap ada long march?) Itu termasuk bagian yang
kami perhitungkan, mengenai situasi dan kondisinya saja. Nanti kita
lihat yang paling kondusif yang mana (aksi jalan kaki atau lainnya),"
jelas Al Khaththath saat dihubungi KBR, Rabu (8/2/2017).
Ia pun
menyampaikan telah mengajukan izin jauh-jauh hari. Namun memang kata
dia, polisi menyarankan agar aksi tak perlu dilakukan dengan jalan kaki.
"Pengajuan izin sudah dari beberapa hari yang
lalu. Memang mereka menyarankan, supaya tetap di Monas saja, tidak usah
pakai jalan. Tapi kita lihat nanti, kita evaluasi, yang terbaik yang di
mana. Dan kita juga musyawarahkan dengan berbagai pimpinan Ormas."
Aksi
yang akan menyuarakan tentang pilihan pemimpin pada Pilkada 2017 ini
melibatkan berbagai Ormas Islam, pengurus masjid dan sejumlah pesantren.
Sekjen FUI Muhammad Al Khaththath mengklaim aksi ini akan dihadiri
sekitar 100-ribuan orang.
"Seluruh Ormas Islam, lembaga Islam, masjid, pesantren, kami undang semua. Kemarin ada sekitar 100an
perwakilan yang hadir rapat, itu dari berbagai lembaga," imbuhnya.
Dia
pun memahami maksud larangan kepolisian demi mengantisipasi keamanan
jelang masa tenang Pilkada Jakarta 2017. Untuk itu, saat ini pihaknya
tengah mematangkan rencana aksi agar penyampaian pendapat di depan
publik tetap bisa dilakukan tanpa mengganggu ketertiban.
"Maksudnya
polisi kan ingin suasana kondisi, itu juga kami perhitungkan. Ada
kemungkinan mengubah rute atau tetap di Masjid saja. Tapi masih kami
bicarakan," kata Al Khaththath.
Lebih lanjut, Sekjen FUI Muhammad Al Khaththath
mengklaim, kegiatan 11 Februari mendatang itu hanya kegiatan
jalan sehat. "Kan awalnya kami jalan kaki sehat dari Monas ke Bundaran
HI, nggak ke mana-mana. Tapi disarankan untuk tidak jalan, nanti kami
pertimbangkan," tambahnya kemudian.
FPI Tunggu Instruksi FUI
Sementara
itu, massa Front Pembela Islam (FPI) menunggu instruksi dari FUI.
Menurut Sekjen FPI Jakarta Novel Bamukmin, kelompoknya hanya sebagai massa
pengikut. Sedangkan komando dan penyelenggara aksi jelang Pilkada 2017
ini sepenuhnya ada di bawah FUI.
"Kami bukan penyelenggara,
keputusannya semua ada di FUI. Kami ulama-ulama tunggu dari mereka (FUI)
saja," kata Novel kepada KBR.
Namun dia memastikan akan menuruti apapun instruksi pengurus FUI. Termasuk, apabila diminta mendukung aksi.
"Kami
umat biasa saja, ikut ulama, ulama instruksikan ya kami jalan. Ikut
kepada ulama. Jadi yang tahu programnya FUI, nanti kami tinggal
mengikuti saja."
Editor: Rony Sitanggang
- Sekretaris Jenderal FUI
- Muhammad Al Khaththath
- Sekjen FPI Jakarta Novel Bamukmin
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!