KBR, Jakarta- Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah membenarkan adanya insiden perusakan rumah ibadah di Parigi, Moutong beberapa hari yang lalu. Juru bicara Polda Sulawesi Tengah Hari Suprapto mengatatakan ada sekitar 30an orang yang menjadi pelaku.
Hingga saat
ini, kepolisian masih melakukan penyelidikan, termasuk mencari identitas
dan motif pelaku. Polda, kata Hari juga belum melakukan penahanan.
Polisi menduga ada kesalahpahaman dalam insiden tersebut.
"Ada
kesalahpahaman, ada perusakan, kemudian Kapolres sudah berupaya untuk
mengadakan pertemuan dan situasi sudah kondusif. Sudah dua hari yang
lalu, kalau tidak salah malam kejadiannya. Kita melakukan penyelidikan,
kelompok ini masih dalam proses indentifikasi. Oleh sekelompok orang
saja, mungkin karena persoalan awalnya adalah selisih paham," kata Hari
Suprapto kepada KBR, (20/2).
Hari Suprapto menambahkan,
pasca-insiden pengrusakan, kondisi rumah ibadah sudah aman. Kata dia, pihak
polres telah melakukan pertemuan dengan sejumlah pemuka agama yang
tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama untuk mengantisipasi
kejadian tersebut akan memicu konflik antaragama.
"Setiap ada
pengrusakan tempat ibadah, polisi ambil langkah agar tidak merembet,
salah satunya adalah pertemuan FKUB," kata Hari.
Editor: Dimas Rizky