RUANG PUBLIK

5 Profesi Ini Sudah Bisa Digantikan Robot

5 Profesi Ini Sudah Bisa Digantikan Robot

KBR- Bank Dunia menyebut ada sejumlah profesi yang perlahan akan punah seiring dengan perkembangan teknologi industri 4.0 yang saat ini mulai berjalan. Transformasi lapangan pekerjaan global akibat perkembangan teknologi itu diungkapkan Bank Dunia dalam laporan berjudul:The Changing Nature of Work (2019).

Menurut laporan tersebut, di tahun-tahun mendatang akan muncul berbagai jenis pekerjaan baru yang terkait dengan teknologi industri 4.0. Berbagai pekerjaan baru itu akan membutuhkan keahlian seperti penguasaan teknologi digital, kreativitas, kemampuan berpikir kritis, problem-solving, kolaborasi, serta kemampuan empati.

Namun, berbagai pekerjaan yang bersifat rutin, mudah terprediksi, memiliki prosedur baku, serta mengandalkan database diperkirakan akan segera digantikan oleh robot.

Berikut adalah beberapa contoh pekerjaan yang saat ini sudah bisa ditangani artificial intelligence (AI) secara lebih cepat dan lebih efisien dibandingkan manusia.

Menurut pengakuan para penggunanya, robot-robot pekerja ini juga lebih murah, lebih disiplin dan lebih gampang diatur daripada karyawan biasa.

1. Jurnalis

Sebuah sistem AI yang dinamai Heliograf sudah “bekerja” di Washington Post sebagai jurnalis sejak 2016. Sepanjang tahun pertamanya Heliograf mampu membuat 850 artikel berita, sekitar 500 artikel terkait dengan pemilihan Gubernur dan 350 sisanya tentang pertandingan football.

Kantor berita di Inggris, Cina dan Pakistan pun dikabarkan telah mempekerjakan robot-robot sejenis. Para AI ini bisa membuat berita untuk bidang keuangan, pasar modal, olahraga, berita peringatan gempa, dan juga laporan Pemilu.

Menurut Wired.co.uk, jurnalis robot bernama Wordsmith bahkan diklaim bisa membuat jutaan artikel dengan jutaan tema yang disesuaikan dengan profil masing-masing target pembacanya.

Dalam sebuah wawancara di media asing, perusahaan startup di bidang otomatisasi penulisan artikel yang bernama Narrative Science pernah membuat pernyataan mengejutkan soal ini. Menurut prediksi mereka, dalam waktu 15 tahun ke depan 90 persen tulisan di media massa akan dihasilkan oleh AI.

2. Human Resources (HR)

Tahun 2016, Stafory, sebuah perusahaan startup dari Rusia, melahirkan robot virtual bernama Vera. Sampai saat ini Vera sudah bekerja sebagai HR untuk berbagai perusahaan multinasional seperti Pepsi Co, L’Oreal dan Raiffeisen Bank.

Sehebat apa kemampuan Vera? Menurut lansiran CNBC.com, Vera mampu mengerjakan tugas-tugas HR sepuluh kali lipat lebih cepat daripada manusia, dengan “gaji” sepertiga lebih murah.

Vera bisa bekerja selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu non-stop. Ia juga bisa menganalisis puluhan ribu data pencari kerja yang tersebar di internet, serta mampu melakukan 10.000 panggilan telepon secara bersamaan. Dengan begitu, waktu pencarian kandidat bisa dipersingkat hingga di luar ukuran normal.

3. Pengacara

Pada 2016, salah satu firma hukum terbesar di Amerika Serikat mempekerjakan AI bernama ROSS untuk menangani kasus kepailitan. ROSS ditugaskan menganalisis ribuan dokumen hukum untuk keperluan persidangan.

Sebagaimana dilansir WashingtonPost.com, tugas-tugas ROSS ini biasanya dikerjakan oleh para pengacara muda yang belum banyak pengalaman. Namun, jika pengacara manusia bisa menghabiskan waktu berjam-jam, ROSS mampu memeriksa tumpukan dokumen hukum hanya dalam hitungan detik.

Selain ROSS, ada juga pengacara AI bernama DoNotPay yang bisa memberikan nasihat hukum secara gratis untuk siapa saja. DoNotPay bisa mewawancarai kliennya tentang masalah hukum mereka, kemudian menggunakan hasil wawancara untuk membuat dokumen-dokumen hukum yang diperlukan.

Menurut Joshua Browder, pencipta DoNotPay, selama tiga tahun pertama kerja DoNotPay telah menyelamatkan para klien dari tuntutan denda parkir yang totalnya mencapai sekitar Rp200 miliar.

4. Konsultan Keuangan

Kini jasa konsultan keuangan sudah bisa digantikan oleh AI dengan efisien dan jauh lebih murah daripada konsultan biasa.

Sebagaimana dilansir USAToday.com, AI jenis ini bisa merekomendasikan berbagai jasa keuangan seperti mengelola portfolio investasi, membuat perencanaan keuangan pensiun, hingga menangani urusan pajak.

5. Buruh Industri

Federasi Industri Jerman menyebutkan bahwa mesin-mesin Industri di era 4.0 sudah bisa menjalankan jadwal produksi secara mandiri, bisa dikendalikan secara virtual, serta mampu memprediksi kerusakan teknisnya sendiri.

Harga mesin-mesin itu juga sudah lebih murah. Menurut RoboticBusinessReview.com, saat ini harga operasional robot industri sudah lebih rendah dari harga tenaga kerja di Cina dan negara-negara “murah” lainnya.

Kinerja robot-robot itu juga lebih cepat dan akurat, tidak membutuhkan biaya pelatihan, tidak butuh asuransi kecelakaan, ataupun biaya-biaya lain yang pasti muncul jika menggunakan tenaga manusia. Akibatnya, lapangan kerja buruh industri jelas terancam.

Menurut catatan Institut Pengembangan Kebijakan Alternatif Perburuhan, otomatisasi di berbagai jenis industri ini terus terjadi di Indonesia dan telah mendorong pemecatan terhadap 100 ribu buruh sepanjang tahun 2018.

Negara Perlu Investasi di Bidang Pendidikan dan SDM

Selain yang sudah disebutkan, masih ada banyak jenis profesi yang bisa digantikan robot di masa depan. Contohnya adalah presenter berita, asisten perawat, pramuniaga, kasir, kurir, supir, telemarketer, agen call center, dan lain sebagainya.

Karena itu, dalam rangka menyambut revolusi industri 4.0, Bank Dunia menyarankan agar negara-negara segera menyiapkan investasi dalam bidang pendidikan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Investasi ini perlu untuk menyelenggarakan pendidikan yang memberi kemampuan kognitif tinggi, kemampuan sosial, serta mengajarkan keahlian baru yang relevan.

Bank Dunia juga menambahkan bahwa pendidikan tersebut perlu diutamakan bagi kelompok-kelompok yang berpotensi dirugikan.


(Dari berbagai sumber)

 

  • profesi
  • jurnalis
  • pengacara
  • HR
  • buruh
  • robot

Komentar (1)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • nvitasari4 years ago

    Haloo minn Tq ya artikelnya sangat bermanfaat banget, oh ya min nama Saya Novita (1811500050) mahasiswi STMIK Atma Luhur Pangkalpinang. Ohh ya min jangan lupa ya kunjungi website kampus saya https://www.atmaluhur.ac.id/