HEADLINE

Info dari Medsos, BKSDA Tangkap Buaya Raksasa di Sungai Mengkahing

""Kami mendapatkan informasi lewat media sosial, ada buaya difoto di share ke kita, lalu saya perintahkan ke tim teman-teman di sini untuk mengecek ke lokasi," "

Info dari Medsos, BKSDA Tangkap Buaya Raksasa di Sungai Mengkahing
Buaya raksasa dari sungai Mengkahing, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah. (Foto: KBR/Alex G.)

KBR, Pangkalan Bun- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, Seksi Konservasi Wilayah II Pangkalan Bun menangkap  Buaya Sapit atau Buaya Sinyulong, berukuran panjang sekitar 6 meter dengan berat sekitar 1 ton. Ukuran buaya ini jauh lebih besar dari ukuran norma Buaya Sapit yang hanya 3-3,5 meter.

Menurut Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Pangkalan Bun Agung Widodo, buaya tersebut ditangkap dari Sungai Mengkahing di areal Perkebunan Kelapa Sawit, Desa Batu Agung, Kecamatan Seruyan Tengah, Kabupaten Seruyan, Selasa (9/1/2018) sore.


"Kemarin sekitar jam 16, jam empat sore, kami mendapatkan informasi lewat media sosial, ada buaya difoto di share ke kita, lalu saya perintahkan ke tim teman-teman (BKSDA) di sini untuk mengecek ke lokasi,"  kata Agung saat ditemui KBR di Kantor BKSDA Pangkalan Bun, Rabu (10/1/2017).

red


Ia melanjutkan buaya ini tidak bisa langsung dilepasliarkan di Suaka Margasatwa (SM) Sungai Lamandau yang satu jalur dengan Sungai Arut dan Mengkahing. Pasalnya, buaya mempunyai sistem navigasi yang sangat bagus di otaknya. Sehingga, jika langsung dilepaskan, buaya ini bisa kembali menyusuri jalur Sungai Arut dan kembali ke tempat asalnya.


Saat ini di kiri kanan Sungai Arut banyak permukiman dan bisa membahayakan keselamatan warga. Oleh karena itu, buaya ini bakal direhabilitasi terlebih dahulu di kolam milik Orangutan Foundation International (OFI) untuk mengacaukan memori navigasinya.


Editor: Rony Sitanggang

  • buaya raksasa
  • BKSDA

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!