HEADLINE

Pemenang Yap Thiam Hien Award 2015 Handoko Wibowo: Ini Panggilan Hati

Handoko Wibowo dan lukisan Yap Thiam Hien di Malam Penganugerahan Yap Thiam Hien Award 2015.

KBR, Jakarta – Handoko Wibowo mengaku menerima beban yang berat dengan penghargaan Yap Thiam Hien 2015 yang diterimanya Rabu (20/1/2016) malam di Museum Nasional Jakarta.

“Tadinya saya mau pensiun dua tahun lagi. Dua tahun lagi kan umur saya 55 tahun. Saya mau kelola rumah singgah. Saya akan buka Omah Tani buat mereka,” kata Handoko. Namun rencana pensiun langsung dilupakan begitu ia mendapat penghargaan Yap Thian Hien semalam. 

"Masa dapat penghargaan trus dikeloni?"

“Saya banyak belajar dari Pak Yap soal keberanian, soal memperjuangkan keadilan di negeri ini. Ia adalah salah satu orang yang menginspirasi hidup saya,” kata Handoko yang dulu sempat menjadi murid Yap Thiam Hien saat kuliah di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).

Handoko merasa apa yang dia lakukan adalah sesuatu yang biasa saja. “Saya nggak merasa ini beban. Nggak merasa kalau ini adalah pengorbanan. Kebetulan ini panggilan hati.”

red

Handoko Wibowo adalah aktivis dan pendamping petani dari Batang, Jawa Tengah. Ia telah berjuang puluhan tahun mendampingi korban konflik pertanahan. Salah satu hasilnya adalah sudah empat kali melakukan distribusi tanah kepada petani. Konflik dengan Perhutani yang mangkrak sejak 1965 misalnya, selesai dengan sebuah kesepakatan di tahun 2007.

Handoko juga seorang pengacara yang lantas memutuskan untuk menutup kantor pengacaranya supaya bisa fokus mendampingi serta mengorganisasi ribuan petani Batang. Ia membentuk wadah yang diberi nama Omah Tani. Tempat ini dianggap sebagai “sekolah politik” yang menghasilkan petinggi partai politik dan DPRD.

Ketua Yayasan Yap Thiam Hien Todung Mulya Lubis yakin bahwa Handoko Wibowo akan memberi pengaruh positif terhadap perjuangan hak asasi manusia. “Saya percaya 200%, 300%, kalau Handoko Wibowo akan terus mendorong perjuangan hak asasi manusia.”

Yap Thiam Hien adalah penghargaan untuk orang-orang yang berjasa besar dalam upaya penegakan HAM di Indonesia. Nama penghargaan diambil dari nama pengacara Indonesia keturunan Tionghoa dan pejuang hak asasi manusia.  

  • Kabupaten Batang
  • Handoko Wibowo
  • Toleransi
  • petatoleransi_09Jawa Tengah_biru

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!