HEADLINE
Kemen BUMN: KCIC Tak Butuh Jaminan Keuangan Negara
"Dia tegaskan proyek ini adalah business to business"
Ninik Yuniati
KBR, Jakarta- Kementerian BUMN membantah perusahaan penggarap kereta
cepat, PT KCIC, butuh jaminan keuangan negara. Menteri BUMN Rini
Soemarno mengatakan perusahaan itu hanya meminta jaminan kepastian
investasi agar proyek berjalan sesuai rencana. Dia tegaskan, proyek ini
merupakan hubungan bisnis atau business to business, sehingga tak
menggunakan anggaran negara dari APBN.
"Sebagai
investor mereka minta kepastian kalau berinvestasi itu, mereka tetap
bisa menjalankannya dengan baik. Jadi yang diminta adalah jaminan. Kalau
kita dikasih hak konsesi selama 50 tahun, kalau tiba-tiba pemerintah
memutuskan, nggak, saya mau ubah jadi 30 tahun, gimana? Supaya ada
jaminan kalau pemerintah mengubah aturan, mereka bisa duduk bersama-sama
dengan pemerintah, untuk bagaimana ini solusinya, itu saja," kata Rini
Sumarno di Jakarta (30/1).
Rini Soemarno juga
membantah pembiayaan proyek kereta cepat lebih mahal ketimbang di Iran.
Kata dia, jenis kereta yang dibangun di Iran merupakan kereta biasa
(light rail train) dan bukan kereta cepat.
"Iran itu kereta biasa bukan kereta cepat, cek ke kedutaan Iran dan Cina, jadi jangan apel dicampur dengan sawo dong," kata Rini.
Sebelumnya Dirjen Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko menyebut PT KCIC meminta adanya jaminan tanggungjawab pemerintah jika proyek itu gagal. KCIC meminta pemerintah mengambilalih atau melelang proyek itu. Menurut Hermanto, besar kemungkinan pemerintah mengeluarkan koceknya, jika proyek itu tak laku dilelang.
Hal lain adalah permintaan hak eksklusif KCIC agar tak ada jalur kereta api yang selintas dengan kereta cepat Jakarta-Bandung. Ujar Hermanto, hal itu tak mungkin dipenuhi karena bertentangan dengan UU tentang Perkeretaapian yang menyebutkan tak ada yang boleh memonopoli.
Atas permintaan-permintaan yang tak disepakati itu akhirnya Kementerian Perhubungan belum menerbitkan izin usaha penyelengaraan prasarana perkeretaapian umum kepada PT KCIC.
Editor: Dimas Rizky
- transportasi
- ekonomi
- kereta api
- kereta api cepat
- PT KCIC
- berita
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!