HEADLINE

Biodiesel B20 Kurangi Impor BBM Hingga 6,9 juta kiloliter

" Imbasnya, ekspor CPO akan berkurang. "

Dian Kurniati

Biodiesel B20 Kurangi Impor BBM Hingga  6,9 juta kiloliter

KBR, Jakarta- Program B20 atau bahan bakar biodiesel 20 persen akan meningkatkan konsumsi minyak  sawit atau crude palm oil (CPO) dalam negeri. Imbasnya, ekspor CPO akan berkurang.

Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Darmin Nasution mengatakan, konsumsi CPO dalam negeri yang meningkat  baik di tengah harga CPO yang rendah.

“Pemanfaatan biodiesel B20 akan dapat menyerap lebih banyak lagi produksi CPO dalam negeri yang pada akhirnya akan menjaga stabilitas harga sawit, meningkatkan nilai tambah, dan memperluas lapangan kerja,” kata Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Darmin Nasution  di Gedung Dhanapala, Rabu (27/01).


Darmin mengatakan, Indonesia menempati posisi pertama pengekspor kelapa sawit yang memenuhi 48 persen kebutuhan dunia. Meski begitu, petani semakin tidak bergairah menggarap kebun sawit karena harga  CPO dunia yang semakin menurun, menyentuh 600 dolar per ton. Padahal, permintaan produk ini diperkirakan semakin meningkat karena meningkatnya jumlah penduduk dan kemakmuran.


B20 diharapkan mampu meningkatkan minat petani kelapa sawit meningkatkan produksi. Melalui program ini, kesejahteraan petani akan meningkat karena permintaan kepala sawit juga meningkat.


B20 adalah modifikasi produk B15 yang sebelumnya ada. Semakin tinggi persentase biodiselnya, maka konsumsi bahan bakar fosil akan berkurang.

Program B20 juga akan mengurangi impor bahan bakar minyak hingga 6,9 juta kiloliter dan menghemat devisa negara hingga 2 miliar dolar per tahun. Selain itu, B20 juga mampu mengurangi emisi CO2 ekuivalen 9 sampai 18 juta ton per tahun. Realisasi penyaluran B15 pada 2015 mencapai sekitar 860 ribu kiloliter. Pemerintah  menargetkan produk B30 mampu dicapai pada 2020.

Editor: Rony Sitanggang

  • bio diesel b15
  • bio diesel b20
  • bio diesel b30
  • Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Darmin Nasution

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!