BERITA

BNPB Pastikan Dana Bantuan Gempa Pidie Jaya Transparan

BNPB Pastikan Dana Bantuan Gempa Pidie Jaya Transparan


KBR, Jakarta - Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) memastikan dana bantuan bagi korban gempa Pidie Jaya, transparan dan akan diaudit. Juru Bicara BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hingga 10 Desember 2016, total bantuan uang mencapai Rp886 juta.

"Jadi berdasarkan data dari posko hingga 10 Desember 2016 malam, bantuan dana yang masuk bagi para korban sejumlah Rp 886 juta. Jadi mereka yang akan mendistribusikan, mewujudkan apa dan sebagainya tentu nanti kan diaudit juga. Mekanisme (audit) saya kurang tahu kalau yang ini, yang pasti ada pertanggungjawabannya. Dari dana yang diterima berapa, dari siapa dan kemudian nanti disalurkannya kemana saja itu dicatat semua," pungkas Sutopo kepada KBR melalui sambungan telepon, Senin (12/12/2016).


Baca juga: Perbaikan Jaringan Listrik Pidie Jaya Capai 76 Persen


Sutopo melanjutkan, wewenang penggunaan dana itu berada pada Wakil Bupati Pidie Jaya, Said Mulyadi. Wakil Bupati, menurutnya, sekaligus merangkap Komandan Tanggap Darurat.


"Diserahkan, jadi tetap yang koordinator Komandan Tanggap Darurat, itu Wakil Bupati Pidie Jaya," pungkasnya.


Ia menuturkan, saat ini sudah terdapat bantuan dari negara-negara ASEAN untuk korban gempa. Bantuan tersebut dikoordinir oleh ASEAN Coordinating Centre For Humanitarian Assistance. Bantuan tersebut meliputi, peralatan dapur, tenda keluarga hingga hygiene kit.


"Bantuan tersebut telah ditempatkan di gudang Bulog Pidie Jaya, Aceh sejak kemarin. Pemberian bantuan ini merupakan perwujudan dari semangat one ASEAN one response terhadap negara yang terkena dampak bencana," tutupnya.

Kekurangan Air Bersih

Sementara itu, sekitar 2500 jiwa pengungsi akibat gempa Pidie Jaya, di Posko Gampong Meunasah Balek, Dayah Kleng, Meureudu kekurangan air bersih. Ketersediaan air yang sebelumnya didapat dari masjid setempat tak mencukupi. Akibatnya, sejumlah pengungsi mulai terserang penyakit.


Karenanya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh tengah menginventarisir daerah-daerah yang kekurangan pasokan air bersih pasca gempa 6,5 skala richter di Pidie Jaya, Aceh.


Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD Aceh Heni mengatakan, berupaya mempercepat proses pemulihan infrastruktur air dan listrik. Yakni melalui koordinasi lintas lembaga baik dengan PDAM maupun PLN. Sementara ini yang bisa dilakukan adalah memenuhi kebutuhan air bersih dengan pengiriman bantuan tangki-tangki air.


"Semalam dilakukan rapat koordinasi antara Pemda Pidie Jaya dengan SKPL terkait di dalamnya termasuk PLN dan PDAM. Saat ini tim sedang bergerak untuk melihat wilayah-wilayah yang mengalami kekurangan tersebut," jelas Heni kepada KBR, Sabtu (10/12/2016).


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), juga telah mengerahkan 5 tangki air kapasitas 4000 liter, 70 hidran umum 2000 liter, 30 unit hidran umum 1000 liter dan 80 MCK mobile.


Berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan air bersih ini, PLN memastikan pasokan listrik utama ke seluruh kecamatan di Pidie dan Bireun rampung 100 persen. Namun untuk kecamatan di Pidie Jaya, belum sepenuhnya selesai, masih ada 8 trafo listrik yang belum menyala. BNPB berharap, perbaikan jaringan listrik sepenuhnya bisa rampung hari ini.


"Jadi diharapkan PLN hari keempat (Sabtu 10/12/2016) ini diharapkan selesai. Karena listrik yang tidak menyala itu berpengaruh pada pemenuhan air bersih. Jadi pasca gempa itu banyak sumur menjadi kering, ada juga yang airnya dangkal, ada juga yang airnya keruh menjadi hitam. Sementara ada juga sumur yang hanya menggunakan pompa listrik, listrik mati, sehingga tidak mendapat air bersih," jelas Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu (10/12/2016). 

Baca juga: Gempa Pidie Jaya, Perbaikan Sekolah Baru Dilakukan Awal Tahun Depan





Editor: Quinawaty

 

  • gempa Pidie Jaya
  • bantuan uang
  • Rp886 juta
  • BNPB

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!