BERITA

Penanganan Karhutla, BNPB Tagih Janji TNI

"Juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengeluhkan lambatnya respon TNI atas permintaan bantuan pesawat pemadam kebakaran hutan dan lahan."

Penanganan Karhutla, BNPB Tagih Janji TNI
Seorang warga melintasi hutan yang terbakar di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (20/8/2016). (Foto: Antara)

KBR, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) menagih janji TNI untuk membantu penyediaan pesawat pemadam kebakaran hutan dan lahan. Juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengeluhkan lambatnya respon TNI atas permintaan ini. Padahal, kata dia, seluruh biaya operasional bakal ditanggung sepenuhnya oleh BNPB.

"Kan TNI dalam rapat-rapat sering menyampaikan siap-siap gitu, tapi ketika kita mau menggunakan, ternyata ya nggak dapat-dapat, padahal yang membiayai semuanya kan BNPB, kita bayar sewa, bahan bakarnya, mau dipasang apa-apa dibiayai BNPB, dsb," kata Sutopo ketika dihubungi KBR, Sabtu (20/8/2016).

Sutopo menambahkan, kendati kekurangan pesawat, BNPB belum berencana mendatangkan pesawat dari luar negeri. Kata dia, saat ini total pesawat dan helikopter untuk keperluan pemadaman berjumlah 15 unit.

"Heli berarti 11, 2 pesawat fix wings, 2 pesawat fix untuk hujan buatan. BNPB yang usaha lah, tapi yang pesawat hujan buatan satunya punya TNI," lanjut Sutopo.

Baca juga:

Sutopo berharap bisa secepatnya memperoleh bantuan pesawat Hercules dari TNI. Pesawat itu rencananya ditempatkan di Kalimantan.

"Kalau bisa di kalimantan Barat dan Tengah, kalimantan kan sampai sekarang belum ada hujan buatan," kata dia.



Editor: Nurika Manan

  • kebakaran hutan dan lahan karhutla
  • penanganan karhutla
  • BNPB
  • Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho
  • pesawat Herkules
  • pemadaman kebakaran hutan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!