BERITA

BNN: Rekaman CCTV Kunjungan Haris Azhar Terhapus

""Model CCTV sekarang itu seminggu habis, selesai. Jadi rekaman-rekaman itu hilang dengan sendirinya.""

BNN: Rekaman CCTV Kunjungan Haris Azhar Terhapus
Freddi Budiman dalam persidangan kasus narkoba. (Foto: Muh Ridlo/KBR)


KBR, Cilacap
– Badan Narkotika Nasional (BNN) kesulitan memeriksa rekaman kamera pemantau CCTV di Lapas Nusakambangan Cilacap Jawa Tengah saat kunjungan Koordinator Kontras Haris Azhar pada 2014.

Kepala BNN Kabupaten Cilacap Edy Santoso mengatakan rekaman itu terhapus otomatis dalam jangka waktu tertentu.


Meski begitu, BNN akan meminta bantuan tim teknologi informasi BNN untuk mengupayakan agar rekaman yang terhapus bisa dipulihkan.


Baca: Beking Narkoba, BNN Sudah Ambil CCTV dan Buku Tamu Nusakambangan

BNN saat ini terus mendalami informasi mengenai pengakuan Freddy Budiman mengenai keterlibatan aparat penegak hukum dalam kasus mafia narkoba. Diantaranya dengan menemui sejumlah pihak yang ada di Lapas Nusakambangan.


"Kemarin kami mendampingi tim dari pusat, dari Inspektorat, terkait testimoni Freddy Budiman kepada Haris Azhar. CCTV itu masih di sana. Nanti akan diperiksa oleh tim khusus lagi. Jadi begini, kalau (rekaman) CCTV itu kan di tahun 2014. Model CCTV sekarang itu seminggu habis, selesai. Jadi rekaman-rekaman itu hilang dengan sendirinya," kata Edy Santoso, Senin (15/8/2016) malam.


Baca: Tim Polri Minta Rekaman CCTV Penjara Nusakambangan


Edy menambahkan BNN baru meminta keterangan beberapa petugas Lapas yang pernah berhubungan dengan Freddy Budiman. Tetapi karena saat ini tim masih melanjutkan pemeriksaan sehingga ia belum bersedia membeberkan informasi apa saja yang didapat oleh tim BNN.


Edy Santosa mengatakan pada kunjungan BNN ke Lapas Nusakambangan, Jumat pekan lalu, pihaknya sudah meminta keterangan sejumlah petugas lapas. Tetapi ia tidak menyebut, apakah BNN juga sudah meminta keterangan ke napi lain yang pernah berhubungan dengan Freddy Budiman.


Berdasarkan pengakuan Koordinator Kontras Haris Azhar, ia pernah bertemu Freddy Budiman di Lapas Nusakambangan pada 2014 lalu. Menurut Haris, Freddy mengaku sudah memberikan ratusan miliar rupiah untuk melicinkan bisnis narkobanya. Dalam testimoni yang kemudian dituliskan oleh Haris, Freddy menyebut keterlibatan perwira tinggi di tiga institusi penegak hukum Indonesia, yakni Polri, BNN dan TNI.


Informasi yang diperoleh KBR, hari ini Tim Pencari Fakta (TPF) Polri juga akan berkunjung ke Lapas Pulau Nusakambangan untuk mendalami informasi testimoni Freddy Budiman.


Editor: Agus Luqman  

  • pengakuan Freddy Budiman
  • Kriminalisasi Haris Azhar
  • BNN
  • mafia narkoba

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!