BERITA

Siaga Satu Rob Pantai Selatan, BPBD Cilacap Kerahkan 225 Personil

"Tanggul penahan ombak jebol."

Siaga Satu Rob Pantai Selatan, BPBD Cilacap Kerahkan 225 Personil
Ilustrasi. Banjir rob di pesisir pantai. Foto: Pemprov Jateng

KBR, Cilacap– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap menyiapkan 225 personil gabungan guna mengantisipasi terjangan gelombang tinggi  laut selatan. Hal ini menyusul ditetapkannya status siaga satu pasca jebolnya tanggul penahan ombak.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy mengatakan personil yang terdiri dari anggota BPBD, TNI, Polri, Potensi SAR dan relawan ini akan mengevakuasi warga dan memperbaiki tanggul jebol. Terjangan gelombang tinggi ke permukiman penduduk , kata dia, bisa terjadi sewaktu-waktu.

“Kami kerahkan sekitar 225 orang. Kalau sekarang yang kita siagakan personil-personil terdekat. Yang jelas logistik untuk dapur makanan, bahan baku perumahan, makanan, bronjong, perbaikan tanggul kita juga siap. Kapan pun dibutuhkan kita siap,” jelas Tri Komara, Senin (20/6/2016).

Dia menambahkan, pihaknya juga sudah mengajukan proposal perbaikan tanggul ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB Pusat.

“Kita tinggal menunggu rekomendasi gubernur, sesuai dengan kerugian akibat jebol kemarin, jumlahnya sekitar Rp 40 miliar (termasuk) untuk pembangunan tanggul permanen yang kuat.”

Dana sebesar itu, menurut Tri Komara, untuk pembangunan tanggul permanen di sejumlah titik dengan panjang total 1700 meter.  

“Ini termasuk tanggul di pantai Teluk Penyu, Cemara Sewu dan Adiraja.”

Dia melanjutkan, “Tanggul  sementara yang dibangun sekarang riskan jebol jika diterjang gelombang tinggi karena hanya dibangun dengan kantong pasir dan diuruk pasir.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengeluarkan peringatan soal potensi terjadinya pasang rob disertai gelombang tinggi mencapai 4 meter di bibir pantai laut selatan. Gelombang tinggi diperkirakan terjadi hingga sepekan ke depan.

Gelombang tinggi sebelumnya merendam permukiman penduduk pada tanggal 6 hingga 15 Juni lalu. Kendati tidak ada korban jiwa, kerugian material akibat terjangan ombak ini diprakirakan mencapai Rp 400 juta.

Selain bahaya banjir rob, BPBD Cilacap mengimbau masyarakat mewaspadai kemungkinan banjir dan tanah longsor di wilayah pegunungan, menyusul cuaca ekstrim yang terjadi di kawasan ini. Akhir pekan lalu, longsor menimpa satu rumah di Desa Kutabima Kecamatan Cimanggu. Satu orang terluka dalam insiden tersebut.  Selain itu, satu orang meninggal akibat sambaran petir pada Sabtu (18/6/2016) kemarin.

Editor: Malika

  • gelombang tinggi
  • bpbd cilacap
  • pantai selatan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!