BERITA

TPS Kekurangan Surat Suara, Bawaslu: KPU Memang Tak Siap

TPS Kekurangan Surat Suara, Bawaslu: KPU Memang Tak Siap


KBR, Jakarta- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menilai Komisi Pemilihan Umum (KPU) memang tak siap mengantisipasi kekurangan surat suara tambahan di beberapa TPS di Jakarta. Anggota Bawaslu Daniel Zuchro mengatakan, lembaganya sudah sejak akhir tahun lalu mengingatkan KPU agar menunda penetapan daftar pemilih tetap, setidaknya sebulan setelah 6 Desember 2016.

Kata Daniel, tambahan waktu itu bisa dimanfaatkan KPU untuk memperkuat koordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

"Yang begitu itu kan sudah masuk dalam kerangka pelaksanaan prosedur yang kokoh, tetapi beberapa kerawanan kan ini kita mengiringi. Tolong teman-teman KPU, apa yang disampaikan pengawas diperhatikan. Dan itu bentuk kegagapan, dan ketidaksiapan KPU. Kan data mereka miliki, sementara data penduduk, mereka juga koordinasi. Sementara pengawas pemilu kan sudah jauh hari melakukan mitigasi kerawanan itu," kata Daniel di kantornya, Rabu (15/02/17).


Daniel mengatakan, ketentuan yang mengatur penetapan DPT maksimal 30 hari sebelum pencoblosan, bisa dimanfaatkan KPU untuk memantapkan data pemilih. Kata Daniel, lembaganya sudah sejak awal menduga kerawanan itu dan menawarkan KPU agar memitigasinya. Kini, kata dia, penetapan DPT yang terburu-buru itu justru merugikan calon pemilih yang tak bisa mencoblos karena kehabisan surat suara.


Hari ini, di beberapa TPS di Jakarta banyak ditemui laporan warga yang tak bisa mencoblos karena surat suara yang habis. Selain itu, ada pula keluhan calon pemilih yang tak mendapat panggilan dari petugas di TPS sampai pemungutan suara berakhir, sehingga tak dapat menggunakan hak pilihnya.

Keluhan di antaranya datang dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Dia  mengklaim ada banyak warga DKI Jakarta yang gagal memilih dengan alasan habisnya surat suara. Mega menyebut  TPS  di Kebagusan, ada 51 orang tak menggunakan hak pilihnya.

Hal itu menurutnya sudah dilaporkan kepada Kementerian Dalam Negeri.


"Beda kalau mereka tidak datang. Itu artinya golput. Tapi ini banyak yang menyatakan sudah menunggu untuk pemanggilan, tapi tidak juga diberikan dan dinyatakan waktu telah habis dan ditutup," keluh Mega di kediamannya di Kebagusan, Rabu (15/2).


Megawati berjanji akan memperjuangkan hak pilih mereka yang gagal menyoblos hari ini. Dia meminta KPU bisa memberikan solusi untuk mengatasi masalah itu.


"Saya minta solusinya. Karena bagi saya, satu suara juga layak diperjuangkan."


Dia mengapresiasi animo masyarakat mengikuti pilkada serentak hari ini. Dia memuji pelaksanaan pilkada yang menurutnya terpantau aman.


Dari hasil hitung cepat sendiri, menurutnya, paslon yang diusung PDIP menang di 51 daerah. Ini menurutnya merupakan prestasi tersendiri.

 

Editor: Rony Sitanggang

  • #Pilkada2017
  • #pilkada101
  • Anggota Bawaslu Daniel Zuchro

Komentar (1)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • sukarno sigit7 years ago

    Sebenarnya bukan kehabisan surat suara tapi banyak pemilih siluman yang mengaku penduduk setempat tp tidak bisa membuktikan alamat rumah dan tidak dikenal sama penduduk,hanya bermodalkan ktp,hal ini karena sudah beredar info kalau banyak pemilihi siluman utk memilih paslon tertentu,dan kebanyakan pemilih siluman dari etnis cina malah ada yg nggk bisa bahasa indonesia,di fb tmn saya banyak buktik video