BERITA

Taruna Sekolah Pelayaran Tewas Dihajar Senior, Kemenhub Janjikan Perombakan Kurikulum

Taruna Sekolah Pelayaran Tewas Dihajar Senior, Kemenhub Janjikan Perombakan Kurikulum


KBR, Jakarta- Kementerian Perhubungan bakal mengubah total kurikulum pengajaran yang diajarkan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP). Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan, Wahju Satrio Utomo‎ mengatakan bakal lebih menitikberatkan taruna pada program belajar di lapangan (magang) ketimbang pelajaran teori.

Kata Wahju, bobotnya  70 persen belajar di lapangan dan 30 persen belajar teori di dalam kelas. Dengan begitu kata dia, tidak banyak waktu taruna yang kosong dan berinteraksi antara senior dan junior serta kemampuan taruna akan lebih terasah.

"Dan juga dengan kepadatan jam kuliah tadi, itu mereka ga ada waktu yang bisa mereka manfaatkan untuk berleha-leha. Waktunya kan cuma singkat mereka, 1,2,3,4 (semester atau tingkat) di sini, 5,6 mereka sudah naik kapal. Turun kapal mereka ujian langsung dapat sertifikat, berlayar lagi 2 tahun. 2 tahun pulang sini semester 7,8 cm setahun, selesai, waktunya ga ada lagi.  4 semester ini mereka harus digunakan benar-benar untuk memacu dirinya agar punya kemampuan persiapan mereka naik kapal. Kan malu di atas kapal ga bisa apa-apa. Sehingga di sini 70% praktek itu dimaksudkan untuk agar mereka betul-betul mampu nanti, siap kerja," ujarnya kepada wartawan usai pertemuan dengan ratusan orang tua taruna di STIP, Jakarta, Jumat (20/01).


Selain itu kata dia,  juga bakal memperketat seleksi dosen. Dengan begitu, kualitas dosen akan semakin baik, sehingga proses transfer ilmu kepada taruna juga semakin berkualitas. Kata dia, juga akan melibatkan TNI Angkatan Laut sebagai pengasuh taruna di asrama. Tujuannya  agar tidak ada lagi peluang bagi senior untuk melakukan kegiatan di luar jadwal yang sudah ada.


"Nantinya dengan kurikulum yang baru akan berubah yang cukup mendasarlah terhadap jumlah dosen, kualitasnya mereka, termasuk mereka-mereka yang ga pernah praktek harus magang mereka, harus ke pelabuhan, itukan magang mereka di sana. Saya juga minta 40 orang, di antaranya 4 yang Kowal untuk yang di perempuan. Jadi 36 yang Marinir. 36 itu akan dibagi di 4 domitori. Mereka hanya jaga kan jam 22.00 sampai jam 04.30 pagi. Kalau hari-hari kegiatan kan ada dosen, ada instruktur dan segala macam. Meskipun kalo jalan dimonitor si pengasuh tuh ikut," ucapnya.


Dia menambahkan, perubahan lain yang bakal dilakukan adalah penempatan dokter senior selama 24 jam dan penambahan kualitas klinik STIP. Dia mengakui, tenaga medis yang ada   belum memadai untuk menangani 1300 an taruna yang ada. Kata dia, semua perubahan ini akan dievaluasi dalam kurun waktu satu tahun kedepan.


"Selain itu perbaikan iklim yang kondusif, menciptakan kembali iklim yang kondusif. Yang kedua menata kembali kegiatan ekstrakulikuler yang lebih mengarah kepada membangun  kebersamaan, membangun kekeluargaan, saling sayang menyayangi," tambahnya.

Pada Selasa malam (11/01/2017) taruna tingkat 1 STIP  Amirullah Adityas Putra dan beberapa temannya dianiaya seniornya. Aksi kekerasan senior ini membuat Amirullah tewas pada Rabu dinihari. Kepolisian menetapkan 5 orang taruna senior sebagai tersangka.


Editor: Rony Sitanggang

 

  • STIP Jakarta Utara
  • Kepala BPSDM Kemenhub Wahju Satrio Utomo‎

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!