HEADLINE
Mundur, Setnov: Untuk Menjaga Harkat Martabat dan Kehormatan DPR
KBR, Jakarta - Setya Novanto menyatakan mengundurkan diri sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat. Pernyataan pengunduran diri itu dikirimkan kepada Majelis Kehormatan Dewan. Surat diteken Setya di atas materai.
"Untuk menjaga harkat dan martabat serta kehormatan DPR serta demi menciptakan ketenangan masyarakat," ujar Setya dalam suratnya.
Dalam suratnya Setya menyatakan surat pernyataan itu dibuat dengan tulus. Dia berharap pernyataannya itu bermanfaat bagi kepentingan bangsa dan negara.
Usai membacakan surat pernyataan tersebut, MKD langsung membacakan keputusan. Sidang etik MKD dinyatakan ditutup dengan menerima surat pengunduran diri tersebut. Terhitung mulai Rabu ini, MKD menyatakan Setya Novanto dinyatakan berhenti sebagai Ketua DPR.
Kasus ini mencuat setelah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) Sudirman Said
melaporkan Ketua DPR Setya Novanto yang diduga mencatut nama Presiden
Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait perpanjangan kontrak karya
PT Freeport Indonesia.
Pelaporan itu dibarengi dengan penyerahan tiga halaman transkrip rekaman pembicaraan antara petinggi DPR dengan PT Freeport Indonesia yang mencatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Selain mencatut nama Jokowi dan JK untuk menjanjikan kelanjutan kontrak PT Freeport dengan meminta saham 20 persen yang disebut untuk RI-1 dan RI-2.
Sudirman juga melampirkan adanya permintaan supaya PT Freeport berinvestasi di proyek pembangunan PLTA di Urumuka, Papua, dengan meminta saham sebesar 49 persen. Selain itu Sudirman juga mengirimkan rekaman perbincangan dengan durasi sekira 12an menit.
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!