BERITA

Jumlah Petani Terus Berkurang, Produktivitas Pangan Terancam

Jumlah Petani Terus Berkurang, Produktivitas Pangan Terancam

KBR, Jakarta– Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) menyatakan berkurangnya jumlah petani di Indonesia akan mengancam produktivitas pangan. Koordinator KRNP Said Abdullah mengatakan, dampak itu tidak akan terasa dalam jangka pendek, melainkan jangka panjang atau setidaknya sepuluh tahun.


“Kalau jangka pendek, betul, swasembada dengan tingkat produktivitas ini tidak terlalu berpengaruh, tetapi dalam jangka panjang bisa sangat berbahaya. Jangka panjang itu tidak terlalu panjang lho. Jangka panjang, sepuluh tahun itu, sudah terjadi sangat krusial,” kata Said di Kedai Tjikini, Selasa (17/05/16).


Said mengatakan, setiap tahun terjadi penurunan produksi beras rata-rata 1 sampai 1,5 persen. Sehingga, produktivitas pertanian akan menurun sampai 15 persen selama satu dekade apabila tidak segera diantisipasi. Selain itu, kebutuhan pangan nasional juga terus bertambah seiring bertambahnya jumlah penduduk. Tahun ini, kebutuhan beras nasional diperkirakan mencapai 29,429 miliar kilogram. 


"Padahal, pemenuhan kebutuhan pangan itu tidak akan tercapai apabila petaninya tidak ada. Masalahnya selama ini pemerintah lebih memperhatikan jumlah produksi dan mengabaikan jumlah petani." Kata Said. Said pun menunjukkan data yang dihimpun KRKP yang menyatakan selama 50 tahun sampai 2013, sebanyak 1.369 keluarga petani berhenti menjadi petani.


Said menyayangkan minimnya perhatian pemerintah. Dia berujar, "Bentuk perhatian itu masih sangat teknis, misalnya memberi bantuan benih dan traktor. Padahal,traktor gratis itu tidak langsung meningkatkan produktivitas petani secara langsung atau meningkatkan minat anak petani menjadi petani."


Said mengatakan, regenerasi petani bisa terwujud apabila ada perbaikan di berbagai sektor. Menurut said, setidaknya ada lima sektor yang harus diperbaiki, meliputi penataan uang struktur-struktur agrarian atau reformasi agraria, mendukung ketersediaan sarana transportasi hasil panen, memberikan kepastian harga hasil panen, peningkatkan pengetahuan petani, serta membenahi sistem pendidikan pertanian. Untuk memperbaiki sektor-sektor itu, perlu kerja sama antar-kementerian dan lembaga, misalnya Kementerian Pertanian, Kementerian Agraria, Kementerian Perdagangan, dan Perum Badan Urusan Logistik. 


Editor: Malika

  • koalisi rakyat untuk Kedaulatan Pangan
  • regenerasi petani

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!