HEADLINE

Aksi 2 Desember, Polda Rekayasa Lalu Lintas ke Monas

Aksi 2 Desember, Polda Rekayasa Lalu Lintas ke Monas


KBR, Jakarta- Polda Metro Jaya menyatakan siap mengamankan jalannya aksi dari beberapa organisasi masyarakat (ormas) 2 Desember besok. Selain menjaga pelaksanaan, mereka juga sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mengatasi kemacetan. Juru bicara Polda Metro, Raden Prabowo mengatakan, besok seluruh jalur ke arah Monas akan dialihkan.

"Memang besok itu otomatis pengguna jalan tersendat dan kemudian waktunya nanti akan lama dalam perjalanan. Jadi semua yang mengarah mau melintasi Monas, akan direkayasa. Saya atur nanti anggota di situ semua. Entah nanti belok kiri atau kanan. Arah menuju Monas akan dibelokkan ke barat atau timur biar tidak terhambat di Monas," jelas Prabowo ketika dihubungi KBR, Kamis(1/12).


Kepolisian besok akan mulai mengawal dari titik-titik pemberangkatan. Mereka juga menempatkan anggota di Tol Jagorawi maupun dari arah Banten menuju Jakarta.


Prabowo menekankan polisi akan mengedepankan cara-cara persuasif dalam menangani massa besok. Pasukan bersorban akan bergabung dengan massa sama seperti Jumat(4/11) lalu.


"Ya besok kan cuma doa bersama, udah, yakin ajalah. Kita sudah lakukan pertemuan dengan tokoh agama, tokoh masyarakat. Dari tingkat Polsek, Polres, sampai Mabes juga udah. Kita yakin ajalah."


Raden Prabowo yakin aksi 2 Desember besok akan berjalan damai. Menurutnya, massa akan lebih kooperatif. Kepolisian sudah berulangkali berkoordinasi dengan panitia.


Untuk mengantisipasi ada massa yang keluar dari kawasan Monas, kepolisian sudah menyiapkan pasukan pengamanan di titik-titik arah Bundaran HI. Sampai dihubungi tadi, Prabowo tidak juga menyebut berapa personel yang akan diturunkan besok.

Editor: Dimas Rizky

 

  • Aksi 2 Desember
  • rekayasa lalu lintas
  • aksi212
  • monas

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!