HEADLINE

Larang Mahasiswa Papua Bakar Sampah, Polisi Yogya Tembakkan Gas Air Mata

""Mereka bilang itu harus dimatikan karena itu mengganggu kami. Nah itu sampai mereka bisa keluarkan gas air mata itu.""

Ria Apriyani

Larang Mahasiswa Papua  Bakar Sampah, Polisi Yogya Tembakkan Gas Air Mata
Polisi kepung asrama mahasiswa Papua di Yogyakarta. (Foto: Antara)

KBR, Jakarta- Pasukan polisi Yogyakarta kepung asrama mahasiswa Papua di Yogyakarta. Ketua Ikatan Mahasiswa Papua di Yogyakarta, Aris Yeimo mengatakan polisi datang pagi hari sekira pukul 05.30 WIB. Hingga saat ini, polisi masih mengepung sekeliling asrama.

"Beberapa mobil dalmas sampai Barracuda, ditambah bis-bis yang milik polisi masih banyak. Sekitar ada berapa, banyaklah. Lebih dari sepuluh kendaraan itu di depan asrama sama belakang. Mereka kepung dari pagi sampai malam hari ini," tutur Aris kepada KBR, Jumat (15/7).


Aris mengatakan tidak satupun penghuni asrama bisa keluar. Begitupun dengan orang dari luar asrama. Mereka tidak bisa memasuki lingkungan asrama. Siang tadi Palang Merah Indonesia sempat datang mengantarkan makanan, namun polisi melarang mereka masuk.


Tidak ada pemukulan yang mereka terima. Namun, pukul 19.25 WIB tadi, polisi menembakkan gas air mata sebanyak tiga kali.


"Alasannya katanya karena kami kan di sini ada bakar sampah kan. Di sini kan banyak sampah. Mereka bilang itu harus dimatikan karena itu mengganggu kami. Padahal toh kami bakar sampah. Nah itu sampai mereka bisa keluarkan gas air mata itu."


Sebanyak 20 orang ditangkap siang tadi sekitar pukul 10.00 hingga 12.00 WIB. 13 orang kemudian dibawa ke Polresta, dan 7 lainnya dibawa ke Polda. Aris tidak tahu alasan kawan-kawannya ditangkap. Dia juga tidak mengetahui alasan polisi mengepung asrama mahasiswa Papua.


"Mereka bilang selama kami masih di dalam, mereka akan terus di luar. Kami juga tidak mengerti maksudnya apa," ungkap Aris.

Editor: Rony Sitanggang

 

  • Gerakan Bersatu Pembebasan Papua Barat (ULMWP)
  • Melanesia Spearhead Group (MSG)
  • Ketua Ikatan Mahasiswa Papua di Yogyakarta
  • Aris Yeimo

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!