HEADLINE

60 Anak di RS Harapan Bunda Terpapar Vaksin Palsu, Kemenkes Tindaklanjuti Temuan Polri

"Polri menerima data 78 korban vaksin palsu dari Forum Keluarga Korban Vaksin Palsu RS Sayang Bunda, Bekasi. Dengan begitu, data korban yang tengah diverifikasi di RS tersebut lebih dari 100 orang."

Ninik Yuniati

60 Anak di RS Harapan Bunda Terpapar Vaksin Palsu, Kemenkes Tindaklanjuti Temuan Polri
Petugas Rumah Sakit Harapan Bunda melakukan pendataan korban yang diduga mendapat vaksin palsu dari rumah sakit tersebut. (Foto: Antara)

KBR, Jakarta - Bareskrim Polri menemukan 60 anak terpapar vaksin palsu di RS Harapan Bunda. Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Agung Setya mengatakan, para korban saat ini tengah ditangani oleh tim ahli dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Vaksin Palsu. Kata dia, hari ini satgas akan melakukan rapat koordinasi untuk membahas langkah selanjutnya.

"Hari ini kami menemukan ada 60 anak yang terpapar yang sedang dalam proses penanganan, akan di-treatment, penanganan oleh tim ahlinya di sana, kami harapkan nanti langkah-langkah konkret ini sudah bisa berjalan hari ini, karena tadi pagi sudah kami koordinasikan," kata Agung di Cikini, Jakarta, (16/7/2016).

Baca Juga: Tanggapan Asosiasi Rumah Sakit Swasta soal Kasus Vaksin Palsu

Agung Setya menambahkan, pihaknya juga menerima data 78 korban vaksin palsu dari Forum Keluarga Korban Vaksin Palsu RS Sayang Bunda, Bekasi. Kata dia, dengan tambahan ini, data korban yang tengah diverifikasi di RS tersebut lebih dari 100 orang. Namun, jumlah korban terbanyak ditemukan di klinik Bidan E di Ciracas, Jakarta Timur.

"Di RS SB juga ada temuan, hari ini datanya saya terima ini, ini akan kita tindaklanjuti bersama tim satgas. Kita sedang verifikasi, datanya di atas 100," kata Agung.

Terkait kasus ini,  Bareskrim telah menetapkan 23 tersangka, terdiri atas enam orang pembuat vaksin palsu, sembilan orang distributor, dua orang pengumpul botol bekas vaksin, dan seorang pencetak label vaksin. Selain itu, Kepolisian juga menetapkan tersangka dari tenaga medis, yaitu dua bidan dan tiga dokter.

Baca Juga:

"Para pelaku pembuat vaksin sudah kita tangkap, dan sekarang kita tahan, 6 orang semuanya ada di dalam tahanan. Dari proses penyidikan ini sudah ada 40 saksi kita periksa, 7 saksi ahli dari Badan POM, kemenkes, perlindungan konsumen maupaun saksi ahli pidana," ujar dia.

Atas berbagai temuan tersebut, Kementerian Kesehatan berjanji akan menindaklanjuti, termasuk untuk melakukan vaksinasi ulang.

"Tentu akan ditindaklanjuti, salah satunya juga yang dari klinik bidan di Ciracas, itu sudah ditemukan 197 data dan ditindaklanjuti di pemeriksaan kesehatan, kemudian dicek apakah kekebalannya, imunisasinya sudah tercapai, apabila belum tercapai dilakukan imunisasi ulang," ujar Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Maura Linda Sitanggang.



Editor: Nurika Manan

  • vaksin palsu
  • RS Harapan Bunda
  • Kementerian Kesehatan
  • Maura Linda Sitanggang
  • Direktur Jenderal (Dirjen) Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Maura Linda Sitanggang
  • Agung Setya
  • Bareskrim Polri
  • satgas vaksin palsu
  • satgas vaksin

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!